Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjalin kerja sama dengan House of Indonesia Econesia atau HOI untuk membuka peluang potensi bisnis global bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) nasional.
HOI adalah entitas bisnis yang dikelola oleh diaspora Indonesia di Sydney, Australia. HOI selama ini aktif melakukan importasi produk-produk dari Indonesia dan dipasarkan di Australia.
“BNI sebagai Bank Internasional memiliki tugas membantu pebisnis Indonesia untuk dapat menembus pasar global,” ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, dalam keterangan tertulis, Minggu (19/12/2021).
Royke berharap kerja sama antara BNI dan HOI Sydney dapat membuka kesempatan bagi UMKM nasional untuk naik kelas, sehingga target 500.000 pelaku UMKM yang melakukan ekspor pada 2030 dapat tercapai.
“Melalui BNI Xpora, UMKM mendapatkan dukungan berupa peningkatan kapasitas dan kualitas produksi, edukasi penyusunan laporan keuangan, hingga dukungan akses pemasaran produk keluar negeri melalui business matchmaking dengan buyer di pasar global,” ujarnya.
Dia menambahkan Indonesia masuk ke dalam peringkat 15 negara dengan jumlah migran terbesar di dunia mencapai sekitar 8 juta jiwa, dimana sekitar 2,2 persen berada di Australia.
Baca Juga
Menurutnya, besarnya penyebaran diaspora Indonesia dapat dimanfaatkan untuk mendorong kinerja ekspor. Dengan demikian, diaspora juga mendukung pada aspek ekonomi lainnya, seperti kontribusi pada penerimaan remitansi, promosi bisnis dan investasi.
Selain itu, terdapat pula manfaat sosial dari peran diaspora yakni mendorong promosi budaya Indonesia serta sebagai salah satu instrumen capacity building untuk negara asal.
Royke juga mengatakan selain untuk mendukung ekosistem diaspora, kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM serta HOI dinilai membuat UMKM nasional memiliki value proposition yang unggul dan memiliki fitur-fitur lebih relevan.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan banyak UKM Indonesia yang sudah memenuhi standar atau persyaratan yang ditetapkan Australia, seperti ketentuan label dan kemasan, prosedur karantina seperti Biosecurity Act and Imported Food Control Act atau perlindungan konsumen yakni Australian Consumer Law.
Dia berharap BNI Xpora dapat menjadi mitra UMKM yang bukan hanya menyediakan sumber pembiayaan ekspor, tetapi juga dukungan penunjang perluasan pasar dan pendampingan bagi UMKM baik yang berusaha di dalam negeri maupun di luar negeri.
“HOI ini saya harap dapat berfungsi maksimal dan menjadi ujung tombak yang menawarkan dan menjual produk unggulan UMKM baik berupa barang dan jasa serta menjadi pembina untuk desain dan jenis produk yang sesuai dengan persyaratan, selera dan tuntutan pasar setempat,” pungkasnya.
Direktur Treasury dan International Bank Negara Indonesia Henry Panjaitan memaparkan ruang lingkup MoU antara lain mencakup pertukaran informasi jasa dan produk perbankan, pasar dan produk-produk unggulan Indonesia di Australia secara transparan.
MoU ini turut memfasilitasi akses pasar Australia bagi produk-produk unggulan UMKM Indonesia. Selain itu, juga membahas peluang kolaborasi pengembangan commercial hub ECONESIA yang dikembangkan oleh HOI, termasuk mekanisme kerja sama tertentu.
Terdapat pula penyediaan literasi layanan dan produk perbankan oleh BNI sesuai dengan yang disepakati bersama dalam jangka waktu dua tahun.