Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan sales volume produk kartu kredit berbasis tabungan emas atau kartu emas dapat mencapai Rp7 triliun - Rp10 triliun dalam setahun.
Kartu emas merupakan produk co-branding BRI dengan PT Pegadaian sebagai alat pembayaran alternatif yang baru saja diluncurkan pada hari ini, Senin (20/12/2021).
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan, perseroan berharap dapat menerbitkan minimal 500.000 kartu emas. Namun, dengan potensi tambahan nasabah tabungan emas Pegadaian sebesar 1,2-1,5 juta per tahun, penerbitan kartu emas diharapkan bisa lebih dari 500.000 kartu.
"Selain jumlah kartu, yang penting sales volume-nya. Jadi yang kami inginkan jumlah kartunya aktif bertransaksi dan digunakan oleh pemegang kartu. Saya berharap sales volume-nya bisa Rp7 triliun - Rp10 triliun minimal dalam setahun transaksinya," kata Handayani dalam peluncuran Kartu Emas, Senin (20/12/2021).
Kerja sama dengan Pegadaian ini diharapkan dapat meningkatkan volume transaski kartu kredit BRI. Handayani menuturkan, bisnis kartu kredit BRI mampu menujukkan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19.
Sales volume kartu kredit perseroan dapat tumbuh di atas 20 persen. Menurutnya, hal ini didorong upaya BRI dalam menyosialisasikan transaksi nontunai dan proses digitalisasi pengajuan kartu kredit.
"Di era pandemi, nasabah tidak perlu ajukan aplikasi dengan hard copy tapi sudah terdigitalisasi prosesnya dnegan full scoring model. Jadi kartu kredit tidak ada proses pakai orang, sekarang pakai scoring model dan dikerjakan sistem," kata Handayani.
Harapannya dengan kartu emas ini sama. Kami dah terkoneksi secara API dengan aplikasi mobile Pegadaian. Nanti semua onboard customer ada di mobile aplikasi," imbuhnya.