Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Riset Ekonomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan nilai tukar rupiah pada 2022 berada pada level yang relatif stabil yaitu di kisaran Rp14.301-Rp14.625 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Harapan kami relatif stabil, walaupun tentunya adanya penguatan inflasi di AS. Lalu, kalau misalnya suku bunga the Fed naik, ini yang harus diantisipasi," jelas Peneliti Utama Pusat Riset Ekonomi BRIN Agus Eko Nugroho pada Media Briefing Outlook Perekonomian Indonesia, secara virtual pada Kamis (23/12/2021).
Agus mengatakan upaya antisipasi terhadap normalisasi kebijakan moneter global, khususnya AS, bisa meminimalisasi tekanan depresiasi rupiah di tahun depan.
Proyeksi terhadap nilai tukar rupiah oleh BRIN masih berada di kisaran yang ditargetkan oleh otoritas fiskal dan moneter, yaitu pemerintah dan Bank Indonesia (BI).
Dalam APBN 2022, asumsi makro yang ditetapkan salah satunya adalah nilai tukar rupiah sebesar Rp14.350 terhadap dolar AS. Di sisi lain, BI memproyeksikan nilai tukar berkisar Rp13.833-Rp.14.558 terhadap dolar AS.
Menurut Agus, proyeksi dari BRIN mencerminkan optimisme di tahun depan. BRIN juga memproyeksikan inflasi di tahun depan berkisar pada level 1,69 persen-2,27 persen.
Baca Juga
Lalu, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan berkisar antara 4,7 persen-5,12 persen (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Badan Riset dan Inovasi Nasional-BRIN