Bisnis.com, JAKARTA – Cadangan devisa Indonesia pada Desember 2021 tercatat US$144,9 miliar. Nilai cadangan devisa tersebut turun dibandingkan realisasi November 2021, yaitu sebesar US$145,9 miliar.
Bank Indonesia mengatakan penurunan posisi cadangan devisa pada Desember 2021 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Lantas, apa itu cadangan devisa?
Cadangan devisa atau foreign exchange reverse merupakan aset negara dalam bentuk mata uang asing. Cadangan devisa dipegang oleh bank sentral.
Menurut Bank Indonesia, cadangan devisa merupakan cadangan dalam satuan mata uang asing yang dipelihara oleh bank sentral untuk memenuhi kewajiban keuangan karena adanya transaksi internasional (reserve currency).
Keberadaan cadangan ini digunakan untuk mendukung kewajiban dan mempengaruhi kebijakan moneter. Sebagian besar cadangan devisa disimpan dalam mata uang dolar AS.
Dikutip dari Investopedia pada Jumat (6/1/2022), ekonom menyarankan untuk menyimpan cadangan devisa dalam mata uang yang tidak terhubung langsung dengan mata uang negara itu sendiri. Hal itu demi menjaga kestabilan mata uang apabila terjadi market shock.
Cadangan devisa dapat berupa uang kertas, deposito, obligasi, surat perbendaharaan negara, dan surat berharga negara lainnya. Aset-aset ini memiliki banyak tujuan tetapi yang paling penting dipegang untuk memastikan bahwa lembaga pemerintah pusat memiliki dana cadangan jika mata uang nasional mereka dengan cepat mengalami penurunan atau terdevaluasi.
Dalam melakukan mementukan naik turunnya nilai, negara akan menghitung jumlah besarnya kemampuan cadangan devisa tersebut untuk menutup impor minimal selama 3 bulan.
Dengan cadangan yang cukup baik, BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Proses pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlangsung membuat BI memandang cadangan devisa saat ini tetap memadai.