Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum melalui rights issue.
Sebagaimana diketahui, pada September 2021, perseroan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) VIII yang perdagangannya berlangsung dari 14 hingga 27 September 2021.
Aksi tersebut sebelumnya mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Agustus 2021.
Dalam keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (17/1/2022), dilaporkan jumlah hasil penawaran umum senilai Rp321,18 miliar dengan biaya Rp916 juta. Dengan demikian, hasil bersih dari rights issue BABP senilai Rp320,27 miliar.
Rencana penggunaan dana hasil penawaran umum menurut prospektus disebutkan, yaitu pertama, memperluas kapasitas pinjaman digital senilai Rp198,56 miliar. Kedua, pengembangan aplikasi MotionBanking senilai Rp16,01 miliar, lalu ketiga biaya operasional Rp16,01 miliar, dan keempat memperkuat rasio kecukupan modal (CAR) Rp89,67 miliar.
Realisasi penggunaan dana per Desember 2021 tercatat senilai Rp91,21 miliar untuk memperluas kapasitas pinjaman digital, kemudian Rp16,01 miliar untuk pengembangan aplikasi MotionBanking.
Baca Juga
Lalu, Rp16,01 miliar untuk biaya operasional dan Rp89,67 miliar digunakan untuk memperkuat CAR. "Sisa dana hasil penawaran umum Rp107,35 miliar," tulis manajemen MNC Bank.
Perseroan juga melaporkan sisa dana hasil penawaran tersebut ditempatkan di term deposit Bank Indonesia dengan bunga atau imbal hasil sebesar 2,8 persen hingga 2,9 persen dan jangka waktu penempatan 5-6 hari.
Tak hanya itu, Bank MNC juga melampirkan hasil konversi efek yang dapat dikonversi menjadi saham per Desember 2021, yaitu Waran Seri IV yang terbit pada 22 Juni 2018 dengan total 273,77 juta efek dan telah dikonversi sebanyak 267,77 juta efek.
Sementara, untuk Waran Seri V yang terbit pada 5 Desember 2019 sebanyak 2,86 miliar efek dan telah dikonversi sebanyak 2,80 miliar efek.