Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berencana mengakuisisi Bank Mayora melalui mekanisme skema pembelian saham baru yang diterbitkan dan pembelian saham lama dari pemegang saham sebelumnya.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan, nantinya, Bank Mayora akan dipersiapkan menjadi bank digital yang berfokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Royke mengakui, BNI saat ini belum maksimal dalam menggarap segmen UMKM. Oleh sebab itu, agar memaksimalkan potensi segmen tersebut, bank digital yang digarap perseroan memiliki biaya operasional (cost) yang lebih rendah dengan metode yang digunakan berupa digital.
“Untuk UMKM ini besar sekali, potensinya luar biasa, yang sekarang ini banyak sekali segmen-segmen di UKM sendiri yang belum kita garap secara optimal,” kata Royke dalam Paparan Kinerja BNI Full Year 2021 secara virtual, Rabu (26/1/2022).
Royke mengungkapkan, proses akuisisi dan transformasi Bank Mayora menjadi bank digital di tangan BNI masih membutuhkan serangkaian proses bisnis, mulai dari persetujuan hingga diskusi dengan pakar teknologi.
“Tentunya kita juga akan memikirkan planning, branding, strategi, business model. Business model juga kita siapkan supaya pelan-pelan tahun ini mudah-mudahan [bank digital] sudah bisa aktif,” tutupnya.
Baca Juga
Diketahui, BNI akan melakukan pengambilalihan sebesar 63,92 persen saham Bank Mayora. Selain itu, perseroan akan mengambil alih 169,08 juta saham yang dimiliki International Finance Corporation (IFC). Sisanya, sebesar 36,08 persen masih dimiliki oleh Mayora Inti Utama.
Saat ini, struktur kepemilikan saham Bank Mayora terdiri dari Mayora Inti Utama sebesar 80 persen dan IFC sebesar 20 persen.
Rancangan akuisisi Bank Mayora sudah diteken direksi BNI dan Bank Mayora pada 12 Januari 2022 dan disetujui dewan komisaris kedua bank pada 13 Januari 2022. Adapun, rencana akuisisi tersebut diharapkan rampung pada Mei 2022.
“Keseluruhan transaksi [akuisisi] ini didanai melalui pendanaan internal kami yang memang bersumber dari laba ditahan yang secara performance-nya ini mengalami perbaikan dari tahun ke tahun,” jelas Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini.