Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA (BBCA), Mandiri (BMRI), BNI (BBNI), BRI (BBRI) Genjot Transaksi Digital, Siapa Paling Tinggi?

Bank jumbo strata teratas berdasarkan modal inti, seperti BCA (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), BNI (BBNI), dan BRI (BBRI) konsisten memperkuat nilai transaksi digital banking sepanjang 2021.
Petugas Bank Indonesia (BI) Tegal mempraktikan cara melakukan pembayaran melalui aplikasi uang elektronik, dompet elektronik, dan mobile banking saat peluncuran dan implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk desa wisata di Pasar Slumpring, Desa Cempaka, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2019). /Antara Foto-Oky Lukmansyah
Petugas Bank Indonesia (BI) Tegal mempraktikan cara melakukan pembayaran melalui aplikasi uang elektronik, dompet elektronik, dan mobile banking saat peluncuran dan implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk desa wisata di Pasar Slumpring, Desa Cempaka, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2019). /Antara Foto-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 4 bank jumbo yang termasuk dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4 telah merilis laporan keuangan sepanjang 2021.

Mereka adalah bank-bank yang memiliki modal inti lebih dari Rp70 triliun, antara lain PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

Keempat bank jumbo strata teratas berdasarkan modal inti ini tercatat konsisten memperkuat nilai transaksi digital banking sepanjang 2021.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, berikut adalah nilai transaksi digital banking bank jumbo sepanjang 2021:

1. BCA

Dalam mengembangkan platform perbankan transaksi, BCA memperkuat ekspansi ekosistem digital melalui kolaborasi dengan mitra strategis serta melakukan berbagai inovasi layanan digital.

Sepanjang 2021, total volume transaksi BCA naik 42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), terutama didukung oleh transaksi pada mobile banking yang tumbuh sebesar 60 persen yoy.

“Hal ini selaras dengan kenaikan jumlah rekening nasabah BCA sebesar 16 persen yoy mencapai 29 juta di akhir tahun 2021, yang sebagian besar berasal dari layanan pembukaan rekening secara online,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja, baru-baru ini.

Secara rinci, mobile banking tumbuh 50,4 persen yoy, dari Rp2.693 triliun per Desember 2020 menjadi Rp4.049 pada posisi Desember 2021. Transaksi internet banking juga tercatat mencapai Rp15.118 triliun pada akhir 2021. Nilai itu tumbuh 33,7 persen yoy dari posisi Desember 2020 sebesar Rp11.308 triliun.

Adapun, transaksi di kantor cabang tetap tumbuh 5,5 persen yoy dari Rp12.446 triliun menjadi Rp13.127 triliun pada Desember 2021. Selain itu, nilai transaksi ATM BCA mencapai Rp2.145 triliun sepanjang 2021. Nilai itu tumbuh 6,2 persen yoy dari Desember 2020, yakni Rp2.020 triliun.

2. Bank Mandiri

Pertumbuhan kinerja Bank Mandiri sepanjang tahun 2021, tidak terlepas dari peran teknologi pada bisnis perseroan.

Pada kuartal IV 2021, Bank Mandiri telah menghadirkan solusi perbankan digital kepada nasabah lewat Super App Livin' by Mandiri untuk menghadirkan customer experience selayaknya layanan cabang dalam genggaman yang dispesifikasi ke nasabah ritel. Selain itu ada pula Kopra by Mandiri yang memberikan layanan digital single access kepada nasabah wholesale.

“Akselerasi kedua layanan digital perseroan ini pun telah mencetak sejumlah pencapaian positif di tahun 2021,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan, baru-baru ini.

Sejak diluncurkan pada Oktober 2021 lalu, aplikasi Livin' by Mandiri telah diunduh sebanyak lebih dari 7,5 juta kali dengan total pengguna menembus 10 juta nasabah dan melayani lebih dari 1,5 miliar transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp1.630 triliun.

Sementara itu, Platform Digital Kopra by Mandiri mencatatkan transaksi wholesale channel sebesar Rp13.500 triliun dan mampu melayani transaksi trade finance sebesar Rp 553 triliun serta bank guarantee mencapai Rp94,3 triliun hingga akhir 2021.

"Pada tahun 2021 lalu, Bank Mandiri telah berhasil melakukan lompatan dengan mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah.” jelasnya.

Transaksi digital BNI dan BRI

3. BNI

BNI mencatat pengguna BNI Mobile Banking tumbuh 38,9 persen yoy, dengan pertumbuhan 7,87 juta pengguna pada Desember 2020 menjadi 10,81 juta pengguna pada Desember 2021.

Kemudian, nilai transaksi menjadi Rp615 triliun. Nilai itu tumbuh 31,9 persen dari posisi Desember 2020 senilai Rp4566 triliun.

Lalu, jumlah transaksi dalam satu tahun penuh 434 juta naik 43,4 persen yoy, dari 302 juta transaksi per Desember 2020 menjadi 434 juta transaksi pada Desember 2021.

Direktur IT & Operasi BNI YB Hariantono menuturkan tahun lalu merupakan periode pembuktian BNI dalam melakukan ekspansi bisnis digital, salah satu Product Champion BNI adalah API Open Banking.

BNI Open API tercatat telah memiliki 443 jenis layanan, yang merupakan jumlah terbanyak di antara bank peers. BNI Open API juga telah memiliki lebih dari 4.000 mitra.

Selain melalui Open API, BNI memiliki solusi layanan transaksi yang terintegrasi untuk nasabah bisnis dan institusi, termasuk UMKM, yaitu BNIDirect. Layanan BNIDirect meliputi manajemen pembayaran, manajemen koleksi, manajemen likuiditas, audit dan reporting, hingga layanan Garansi Bank dan ekspor-impor seperti L/C dan trade.

BNIDirect juga digunakan oleh digital clients seperti e-commerce dan fintech. Total digital clients BNIDirect telah mencapai 321, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 198 klien.

Adapun total transaksi BNIDirect sepanjang 2021 telah mencapai 494,3 juta transaksi dengan pertumbuhan 115,3 persen yoy, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4.615 triliun naik 14,2 persen yoy.

4. BRI

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengatakan nilai dan volume transaksi digital banking BRI tumbuh 249,5 persen yoy pada 2021.

Financial Super App BRImo menjadi salah satu produk digital yang mengalami pertumbuhan pesat. BRImo mencatatkan total pengguna hingga 14,15 juta pengguna per akhir 2021.

Sementara itu, transaksi tumbuh 66,24 persen yoy menjadi 1,27 miliar transaksi pada periode yang sama. Laju transaksi tersebut berbanding lurus dengan nilai transaksi di BRImo internet banking yang tumbuh 119,26 persen yoy menjadi Rp3,17 triliun.

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, mengungkapkan inovasi terus dilakukan BRI untuk menjadikan bisnis perusahaan lebih customer centric. Upaya itu dilakukan guna meningkatkan kepuasan nasabah terhadap berbagai layanan, termasuk saat menggunakan BRImo.

“Digitalisasi ini merupakan sebuah perubahan behavior customer yang harus didukung khususnya oleh BRI. BRI memberikan kemudahan bagi masyarakat dan ini kami wujudkan melalui BRImo dan fitur-fitur unggulan yang ada di dalamnya,” ujar Handayani, baru-baru ini.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper