Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantongi Pendanaan US$100 Juta dari SCB, Ini Rencana Akulaku

Kesepakatan tersebut mengikuti keberhasilan pendanaan Akulaku senilai US$125 juta pada 2021, yang dipimpin bersama oleh Silverhorn Grup sebagai investor eksisting dan mitra pembiayaan Akulaku sejak 2018.
Nasabah mengakses aplikasi Akulaku di Jakarta, Senin (24/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Nasabah mengakses aplikasi Akulaku di Jakarta, Senin (24/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan fintech Akulaku mengantongi investasi strategis senilai US$100 juta dari Siam Commercial Bank (SCB), bank terkemuka asal Thailand.

Kesepakatan tersebut mengikuti keberhasilan pendanaan Akulaku senilai US$125 juta pada 2021, yang dipimpin bersama oleh Silverhorn Grup sebagai investor eksisting dan mitra pembiayaan Akulaku sejak 2018.

Anak usahanya, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC, juga memperoleh dana sekitar US$175 juta dari rights issue di Bursa Efek Indonesia pada kuartal IV/2021.

CEO Akulaku William Li menuturkan Akulaku didirikan untuk memenuhi kebutuhan keuangan sehari-hari dari pelanggan yang kurang terlayani di pasar negara berkembang.  

"Putaran pendanaan kami baru-baru ini, akan memungkinkan kami untuk melanjutkan visi itu dengan lebih memperluas jangkauan geografis penawaran kami di seluruh Asia Tenggara dan memungkinkan kami untuk terus memperkenalkan inovasi baru untuk melayani pelanggan kami," ujar William melalui siaran pers, Selasa (15/2/2022).

Didirikan pada 2016, Akulaku telah berkembang menjadi Buy Now Pay Later (BNPL) dan platform pembiayaan konsumen terbesar di Indonesia, menyalurkan kredit lebih dari US$2,2 miliar pada 2021 kepada lebih 6 juta pengguna.

Berangkat dari kesuksesan tersebut, BNC meluncurkan layanan mobile digital banking di Maret 2021 dan sekarang menjadi bank digital dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia dengan lebih dari 13 juta pengguna per hari ini.

Dengan lebih dari 80 persen konsumen sekarang berpartisipasi dalam e-commerce, pasar digital ritel di Asia Tenggara tumbuh secara eksponensial.

William mengatakan, layanan kredit digital Akulaku siap untuk lebih mempercepat transformasi digital ritel di Asia Tenggara, menyediakan pasar baru bagi konsumen akses ke layanan perbankan yang fleksibel.

Presiden Siam Commercial Bank Arak Sutivong mengatakan, investasi di Akulaku ini menandai komitmen berkelanjutan dan keyakinan kuat perusahaan terhadap prospek jangka panjang Indonesia sebagai salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Tenggara.

"Akulaku memiliki posisi pasar yang dominan dan diposisikan dengan baik dengan teknologi inovatif dan penawaran produk unggulan. Kami senang investasi di perusahaan tersebut dan berharap dapat memanfaatkan keahlian mendalam kami di sektor jasa keuangan Thailand untuk mendukung ekspansinya," kata Arak.

"Investasi di Akulaku cocok dalam tesis regional kami untuk melayani pasar yang kurang terlayani menggunakan inovasi digital. Kami menantikan untuk bermitra dengan Akulaku seiring perusahaan yang terus berkembang," imbuhnya.

Adapun, sehubungan dengan transaksi ini, Morgan Stanley bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif untuk Akulaku. Sementara itu, Kirkland & Ellis International LLP bertindak sebagai penasihat hukum untuk Akulaku.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper