Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) berencana akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaan sebesar Rp200 per saham.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/2/2022), manajemen menyatakan tujuan dari pelaksanaan tersebut adalah untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal inti minimum.
Bank Ganesha berpotensi mendapatkan dana sebesar Rp1,1 triliun dari aksi ini. Sementara itu, dana yang diperoleh akan digunakan seluruhnya untuk pemberian kredit, termasuk pemberian kredit dengan layanan digital kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.
Namun, apabila dana tersebut belum dapat disalurkan, maka akan ditempatkan pada instrumen Bank Indonesia dan/atau Surat Berharga Negara (SBN).
Sebelumnya, emiten bank bersandi BGTG ini telah meminta persetujuan rights issue melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Desember 2021. Bank Ganesha juga telah mendapatkan tanggal efektif persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Februari 2022.
Secara rinci, BGTG menjadwalkan tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum right) di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 22 Februari 2022 dan di pasar tunai pada 24 Februari 2022.
Baca Juga
Kemudian, tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex right) di pasar reguler dan pasar tunai jatuh pada 23 Februari 2022 dan 25 Februari 2022 di pasar tunai.
Lalu, tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD berlangsung pada 24 Februari 2022 dan satu hari kemudian, yakni 25 Februari menjadi tanggal distribusi HMETD.
Bank Ganesha menjadwalkan periode perdagangan rights issue selama 5 hari kerja, terhitung mulai 1-8 Maret 2022. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.
Dalam aksi itu, PT Equity Development Investment Tbk. sebagai Pemegang Saham Utama dan Pengendali perseroan dengan kepemilikan 29,86 persen menyatakan akan menyerap seluruh haknya sebanyak 1,6 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp200 per saham dengan nilai sebesar Rp333,6 miliar.
Namun, setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih terdapat sisa saham, maka PT Equity Development Investment Tbk. akan mengambil sisa saham tersebut dengan jumlah sebanyak-banyaknya 3,33 miliar saham atau senilai Rp666,35 miliar.