Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Dividen Terus Naik, Bagaimana Dividen BCA (BBCA) di Tahun Ini?

Dividen payout ratio BCA (BBCA) terus meningkat dalam empat terakhir. Pada tahun buku 2020, dividen payout ratio ditetapkan sebesar 48,2 persen.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 17 Maret 2022.

Salah satu agenda yang dibahas yakni, penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.

"Penggunaan laba bersih perseroan akan diusulkan untuk disisihkan sebagai dana cadangan, pembagian dividen tunai, dan sisa laba bersih yang tidak ditentukan penggunaannya akan ditetapkan sebagai laba ditahan," terang manajemen dalam penjelasan mata acara rapat.

Diketahui, emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Bursa itu konsisten membagi dividen dari tahun ke tahun. Bahkan, dividen payout ratio (DPR) terus meningkat setidaknya dalam empat tahun terakhir.

Berdasarkan laporan tahunan BCA 2021, perseroan membagikan jumlah dividen tunai sebesar Rp6,29 triliun pada 2017. Pembagian dividen ini setara dengan DPR sebesar 27 persen dari laba tahun buku 2017.

Selanjutnya, jumlah dividen tunai pada 2018 sebesar Rp8,38 triliun dengan DPR sebesar 32,4 persen. Lalu, jumlah dividen tunai pada 2019 sebesar Rp13,68 triliun dengan DPR sebesar 47,9 persen.

Terakhir, perseroan membagikan jumlah dividen tunai sebesar Rp13,07 triliun pada 2020. Pembagian ini setara dengan DPR sebesar 48,2 persen. 

Lantas, berapa jumlah dividen tunai untuk tahun buku 2021? Jumlah dividen tunai untuk tahun buku 2021 akan ditetapkan pada RUPS Tahunan yang digelar Maret 2022.

"Pembayaran dividen ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Secara berkala BCA mengkaji pembayaran dividen untuk menjaga posisi permodaln yang solid dalam mendukung pertumbuhan bisnis," terang manajemen dalam laporan tahunan.

Meski demikian, historikal DPR yang terus naik bisa menjadi kisaran jumlah dividen yang dibagikan untuk laporan keuangan 2021. Apalagi, BCA mencetak kinerja moncer pada tahun lalu yang tercermin dari laba yang melesat.

BCA membukukan laba sebesar Rp31,4 triliun pada 2021. Perolehan tersebut meningkat sebesar 15,8 persen dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya sebesar Rp27,1 triliun.

Pertumbuhan laba tersebut di atas target yang dipasang perseroan. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), Jahja Setiaatmadja mengungkapkan bahwa pada awal tahun 2021, pihaknya memprediksi laba bersih BBCA hanya naik 8 persen sepanjang tahun.

Dia mengaku tidak terlalu optimistis karena kondisi Indonesia masih diselimuti oleh pandemi Covid-19. Menurutnya, pencapaian pada 2021 merupakan hal yang luar biasa dan di luar imajinasi.

“Itu merupakan sesuatu blessing in disguise juga. Kenapa? Di sinilah peran BCA sebagai bank digital. Ini sangat penting. Memang sekarang marak bank-bank digital, tetapi jika saya bandingkan bank konvensional itu cover kita, korporasi kita masuk, komersial masuk, SME masuk, kredit KKB masuk, kredit mortgage kita masuk semua,” ujarnya dalam sebuah diskusi daring belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper