Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Bank Jago (ARTO) Melesat, Seperti Ini Prospek Sahamnya

Dengan sejumlah catatan tersebut, Bank Jago dinilai dapat bersaing dengan bank digital lainnya, dengan meningkatkan manajemen kualitas, modal yang kuat, dukungan GoTo, dan laba yang menguntungkan.
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021. Lantas seperti apa prospek sahamnya?

Berdasarkan catatan CGS Cimb, pada kuartal IV/2021, marjin bunga bersih (net interest margin) Bank Jago meningkat 3,7 ppt dibandingkan dengan kuartal III/2021 menjadi menjadi 8,9 persen. Sementara itu, NIM pinjaman meningkat 3 ppt quartal to quartal/qtq menjadi 19 persen.

Pencapaian tersebut, menurut CGS Cimb, berkat loan to deposit ratio yang tinggi sebesar 146 persen. Jika LDR normal, CGS Cimb memperkirakan NIM pinjaman akan menjadi sekitar 14 persen. Jauh lebih tinggi daripada NIM khas bank konvensional yang berkisar rata-rata 4-5 persen untuk pinjaman yang berfokus pada korporasi dan 7-8 persen untuk pinjaman yang berfokus pada mikro.

“Meskipun lebih rendah dari pinjaman ultra-mikro yang terfokus pada 26 persen. Untuk full year 2022, Jago memandu untuk NIM sekitar 10 persen,” tulis CGS Cimb dalam laporannya, Senin (14/3).

Dari sisi jumlah pelanggan, CGS Cimb mencatat Bank Jago mengalami pertumbuhan signifikan. Bank Jago berhasil menjangkau 1,4 juta pelanggan pada 21 Des, bertambah 820.000 pelanggan secara kuartal, dengan pelanggan penambahan pelanggan baru bulanan pada kuartal IV/2021 meningkat menjadi 273.000 dari 157.000 pada kuartal III/2021.

“Adapun saat ini menurut manajemen, pelanggan baru bulanan sekitar 250.000-300.000. Kontribusi pelanggan baru dari mitra [seperti Gojek] masih rendah, menurut manajemen,” tulis CGS Cimb.

CGS juga mencatat walaupun Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP) Bank Jago berubah positif, Rasio Biaya terhadap Pendapatan atau CIR Bank Jago masih berada pada level tinggi 84 persen pada kuartal IV/2021.

CGS Cimb menilai tingginya CIR merupakan salah satu indikasi bahwa persaingan tetap ketat di antara bank digital. Beban provisi naik 204 persen yoy dan 28 persen qoq. Biaya kredit naik 50bps qoq menjadi 2 persen.

Dengan sejumlah catatan tersebut, CGS Cimb berharap Bank Jago dapat bersaing dengan bank digital lainnya, dengan meningkatkan manajemen kualitas, modal yang kuat, dukungan GoTo, dan laba yang menguntungkan.

Persaingan bank digital pada tahun ini diperkirakan lebih intens, oleh karena itu, CGS Cimb berpendapat manajemen mungkin perlu lebih agresif dalam menjalankan operasionalnya.

CGS merekomendasikan atas saham Bank Jago dari sebelumnya beli menjadi tahan (hold), yang target harganya menjadi Rp15.900 per lembar.

“Pasca penyertaan MSCI, kami juga berpikir katalis berikutnya telah diperhitungkan. Risiko yang meningkat termasuk pertumbuhan pelanggan yang lebih baik dari perkiraan dan NIM. Risiko kerugian hingga penurunan peringkat saham teknologi secara keseluruhan,” tulis CGS Cimb.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper