Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) menyetujui pembagian dividen perseroan untuk tahun buku 2021 sebesar Rp493,49 miliar.
Jumlah tersebut setara dengan rasio pembayaran dividen Maybank Indonesia sebesar 30 persen dari laba bersih tahun buku 2021.
Adapun, Maybank Indonesia berhasil membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp1,64 triliun, naik 29,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,27 triliun pada periode yang sama 2020.
“Untuk dividen di tahun 2021, kami membagikan dividen sebesar 30 persen dari laba yang dihasilkan. [Dividen tahun buku 2021] naik dibandingkan dengan tahun 2020 yaitu 20 persen,” ujar Direktur Keuangan Maybank Indonesia, Thilagavathy Nadason dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Selanjutnya, dividen tersebut dibagikan dengan nilai Rp6,47 per saham. Sisanya, sebesar 70 persen, yakni Rp1,15 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan.
Maybank Indonesia mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) secara konsolidasian menjadi 3,7 persen secara gross dan 2,6 persen secara net.
Lalu, rasio Loan at Risk (LAR Bank saja) membaik ke level 18,0 persen pada Desember 2021 dari 21,5 persen di 2020. Perbaikan ini didukung kualitas kredit yang kembali menjadi lancar atas peran aktif Maybank Indonesia dalam proses pemantauan dan restrukturisasi kredit nasabah.
Posisi permodalan juga tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 26,9 persen pada Desember 2021, dibandingkan 24,3 persen pada 2020.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) turun 0,1 persen yoy dari Rp115 triliun per Desember 2020 menjadi Rp114,89 triliun per Desember 2021, namun bertumbuh 12,8 persen secara kuartalan.
“Pencapaian ini sejalan strategi perseroan untuk mempertahankan likuiditas yang kuat dan pendanaan yang efisien dengan mengurangi simpanan berbiaya tinggi, serta mengoptimalkan layanan perbankan digital Maybank Indonesia untuk menghimpun simpanan nasabah,” jelasnya.
Selain itu, dana murah atau CASA juga tumbuh 18,5 persen yoy menjadi Rp54,26 triliun pada Desember 2021 dari Rp45,79 triliun pada 2020.
Selanjutnya, total aset yang dimiliki Maybank Indonesia turun 2,6 persen yoy, dari Rp173,22 triliun menjadi Rp168,75 triliun, namun naik 9,6 persen secara kuartalan.