Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut menyetujui pembagian dividen tunai perseroan untuk tahun buku 2021 sebesar Rp368,10 miliar.
Hal itu disampaikan Direksi Bank Sumut dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/3/2022). Dividen tunai tersebut setara dengan 60 persen dari laba bersih tahun buku 2021 setelah pajak.
Diketahui, Bank Sumut membukukan laba bersih sebesar Rp613,5 miliar sepanjang 2021. Laba bersih Bank Sumut tumbuh 19 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp514,6 miliar per 31 Desember 2020 menjadi Rp613,5 miliar di posisi yang sama tahun lalu.
Perolehan laba ditopang oleh adanya kenaikan pendapatan bunga sebesar 30 persen yoy, dari Rp3,19 triliun menjadi Rp4,15 triliun. Selain itu, beban bunga juga naik 65 persen yoy, dari Rp1,15 triliun menjadi Rp1,90 triliun.
Alhasil, pendapatan bunga bersih Bank Sumut mencapai sebesar 10 persen yoy, dari Rp2 triliun menjadi Rp2,24 triliun.
Selanjutnya, laba bersih perseroan juga digunakan untuk dividen setoran modal sebesar 35 persen atau Rp214,72 miliar. Sementara sebesar 5 persen atau Rp30,67 miliar digunakan untuk cadangan umum.
“Bank akan menyetorkan dividen tunai dan dividen setoran modal sebesar 95 persen atau sebesar Rp582,82 miliar,” jelas Direksi Bank Sumut, Senin (28/3/2022).
Direksi menambahkan, dalam rangka penguatan permodalan bank, dimohonkan komitmen pemegang saham untuk menyetorkan kembali dividen setoran modal sebesar Rp214,72 miliar.
Tercatat, perseroan memiliki modal inti (tier 1) senilai Rp3,92 triliun per Desember 2021, atau naik 5 persen yoy dari sebelumnya Rp3,75 triliun di posisi yang sama 2020.
Adapun diberitakan sebelumnya, Bank Sumut berkomitmen menjadi perusahaan terbuka dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana di pasar modal pada tahun ini.