Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Panin Tbk. (PNBN) belum ada rencana untuk merevisi target penyaluran kredit meskipun Bank Indonesia telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo menjelaskan alasan perusahaan tidak merevisi target karena pada saat penyusunan rencana bisnis bank (RBB) perseroan sudah mempertimbangkan kondisi yang masih penuh dengan ketidakpastian.
“Jadi, proyeksi kami sudah cukup konservatif,” kata Herwidayatmo kepada Bisnis, Kamis (21/4/2022).
Dia mengatakan kekuatan Bank Panin masih pada sektor komersial. Perseroan berharap tersebut akan mulai bergeliat, meskipun kondisi perekonomian masih belum menentu.
Sebelumnya, diketahui pada Februari 2022, Bank Panin menyalurkan kredit sebesar Rp109,74 triliun, turun 2,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp112,943 triliun.
Herwidayatmo mengatakan penurunan aset terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit di tengah melambatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia dan penerapan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio kredit.
Dengan kehati-hatian dalam penilaian risiko yang diterapkan perusahaan, Bank Panin berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat.