Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melesat 78 Persen, Laba Bersih BRI (BBRI) Tembus Rp12,22 Triliun pada Kuartal I/2022

Laba Bank BRI melesat 78 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp6,86 triliun.
Gedung BRI/Istimewa
Gedung BRI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan entitas anak berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp12,21 triliun pada kuartal I/2022.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (25/4/2022), laba Bank BRI melesat 78 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp6,86 triliun.

Adapun, pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga yang menjadi sebesar Rp36,73 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga tumbuh 6 persen yoy dari Rp34,68 triliun pada posisi Maret 2021.

Sementara itu, beban bunga menyusut 16 persen yoy, dari Rp27,12 triliun menjadi Rp30,4 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih tumbuh 12 persen yoy menjadi Rp30,4 triliun dari semula Rp27,12 triliun.

Masih secara konsolidasi, emiten bersandi saham BBRI ini mencatat kredit yang diberikan naik 3 persen secara ytd. Kredit yang diberikan naik dari Rp994,41 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp1.024 triliun pada posisi 31 Maret 2022.

Namun, total aset yang dimiliki BBRI secara konsolidasi turun 2 persen ytd, dari Rp1.678 triliun pada posisi 31 Desember 2021 menjadi Rp1.650 triliun per 31 Maret 2022.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BRI secara konsolidasi juga mengalami penurunan tipis, yakni sebesar 1 persen ytd, dari Rp1.138 triliun menjadi Rp1.126 triliun. Penurunan DPK berasal dari dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang juga menurun, dari Rp718,26 triliun menjadi Rp716,8 triliun.

Selanjutnya, untuk modal inti (tier 1) secara bank only, BBRI mengalami kenaikan sebesar 27 persen yoy. Tier 1 yang dimiliki BRI tumbuh dari Rp167,63 triliun menjadi Rp212,72 triliun per Maret 2022.

Dari sisi rasio keuangan, NPL BRI secara bank only tercatat berada di level 3,15 persen (gross) dan 0,77 persen (net). Sedangkan, loan to deposit ratio (LDR) turun menjadi sebesar 87,14 persen dari semula 86,77 persen.

Untuk net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), BRI mencatatkan rasio masing-masing sebesar 6,85 persen dan 64,26 persen pada posisi 31 Maret 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper