Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Kuartal I/2022 Tumbuh 68 Persen, Mandiri Utama Finance Optimistis Kinerja Tahun Ini Ciamik

Mandiri Utama Finance sebelumnya mencatatkan nilai pembiayaan baru pada 2021 sebesar Rp11,6 triliun, tumbuh sebesar 97,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA - Mandiri Utama Finance optimistis melalui 2022 dengan capaian kinerja yang baik dan melanjutkan tren positif yang berhasil diraih 2021. Pasalnya hingga kuartal I/2022, perusahaan mampu mencatatkan nilai pembiayaan sebesar Rp3,7 triliun, tumbuh 68,21 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Kualitas portofolio yang dikelola juga menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan, di mana rasio Non Performing Finance (NPF) pada kuartal I/2022 tercatat sebesar 0,79 persen.

Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja mengatakan bahwa melihat tren pencapain nilai pembiayaan baru pada kuartal  I/2022 yang mencapai Rp3,7 triliun itu membuat MUF akan terus fokus dalam upayanya membangun aksi keuangan yang semakin kuat dan berkelanjutan.

“Kami memproyeksikan kinerja 2022 akan membukukan capaian yang lebih baik dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan dan juga bila dibandingkan dengan kinerja 2021," jelas Stanley seperti dikutip secara resmi, Kamis (28/04).

Korporasi ini sebelumnya mencatatkan nilai pembiayaan baru pada 2021 sebesar Rp11,6 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan tahunan atau year on year (yoy) sebesar 97,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau sebesar 42,75 persen jika dibandingkan dengan 2019.

"Tahun lalu merupakan tahun dengan pencapaian terbaik bagi MUF, baik dari sisi volume, kualitas dan profitabilitas . Dari sisi volume, nilai pembiayaan dibukukan sebesar Rp11,6 triliun dengan mencatat pertumbuhan sebesar 97,61 persen dibandingkan 2020,” ucapnya.

Dia melanjutkan, dari sisi kualitas portofolio yang dikelola terus menunjukkan perbaikan, di mana rasio non performing financing  tercatat sebesar 0,87 persen atau lebih baik dibanding rata-rata industri sebesar 3,50 persen pada periode yang sama.

Sementara itu, nilai laba bersih setelah pajak dibukukan sebesar Rp102,36 milyar, meningkat signifikan sebesar 97,67 persen dibandingkan periode sama sebelum pandemi. Pada 2021, piutang usaha tercatat sebesar Rp16,6 triliun, di mana sebesar Rp722,7 miliar di antaranya merupakan piutang usaha unit usaha syariah.

“Kami  memproyeksikan 2022 akan membukukan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan dan juga bila dibandingkan dengan kinerja 2021," jelas Stanley.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper