Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) berencana untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dalam rangka penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 7,04 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Adapun, pelaksanaan PUT ini merupakan salah satu tindak lanjut rencana pemenuhan kewajiban Modal Inti Minimum (MIM) Bank Victoria. Hal ini mengingat ketentuan POJK No.12/POJK.03/2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, di mana Modal Inti Minimum (MIM) Bank paling sedikit sebesar Rp3 triliun selambat-lambatnya pada 31 Desember 2022.
Selain itu, penambahan modal dengan HMETD juga akan memperkuat struktur permodalan perseroan dan akan digunakan sebagai tambahan modal kerja perseroan untuk mendukung kegiatan usaha Bank Victoria.
Baca Juga
"Terutama dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap,” kata direksi Bank Victoria dalam keterbukaan informasi, Rabu (27/4/2022).
Penambahan modal juga berdampak pada peningkatan kredit yang diberikan yang diharapkan akan meningkatkan kinerja dan daya saing perseroan. Dengan begitu, kata direksi, dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham perseroan.
Di samping itu, seluruh dana yang diterimanya dari hasil PUT digunakan untuk memperkuat permodalan, penambahan modal kerja, dan pengembangan usaha Bank Victoria dalam bentuk ekspansi kredit.
Direksi menyampaikan bahwa pelaksanaan PUT dapat dilaksanakan setelah Bank Victoria memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), lalu diikuti perseroan menyampaikan pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT beserta dokumen pendukungnya kepada OJK, dan pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT dinyatakan efektif oleh OJK
Sementara itu, Bank Victoria berencana untuk memperoleh persetujuan atas pelaksanaan PUT dalam RUPS yang rencananya akan dilaksanakan pada 3 Juni 2022.