Bisnis.com, SURABAYA - Kementerian BUMN mendorong kontribusi penyaluran kredit bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) oleh perbankan bisa mencapai 30 persen guna memacu perekonomian rakyat.
Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan saat ini posisi kontribusi penyaluran kredit bagi UMKM masih sekitar 20 persen. Dia berharap penyaluran kredit UMKM ini bisa digenjot hingga 30 persen.
“Kemarin sesudah Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia, Amerika Serikat lewat, China pun lewat. Tapi kalau melihat data-data, padahal pembiayaan UMKM di Indonesia baru 20 persen dari total pembiayaan perbankan tapi pertumbuhannya luar biasa,” ujarnya saat Halal Bihalal BRILinkers di Surabaya, Sabtu (14/5/2022).
Bahkan, lanjutnya, Malaysia dan Thailand telah mencapai pembiayaan UMKM hingga 50 persen. Hal ini berarti Indonesia masih punya banyak kesempatan untuk menggenjot penyaluran kredit bagi UMKM setidaknya bisa 30 persen agar kinerja perekonomian semakin menguat.
“BUMN memastikan kita bukan konglomerasi, BUMN ingin dorong ekonomi kerakyatan karena dengan mendorong kemakmuran para pedagang di pasar dan warung-warung untuk bisa naik kelas,” imbuhnya.
Dia mengatakan tahun ini penyaluran KUR nasional ditarget sebesar Rp338 triliun. Sebanyak 67 - 70 persen dikontribusi oleh penyaluran KUR dari BRI atau dengan jatah sebesar Rp260 triliun.
Untuk mencapai target penyaluran KUR tersebut dibutuhkan inovasi layanan kepada nasabah yang tepat, termasuk dibutuhkan upaya meningkatkan literasi maupun inklusi keuangan kepada masyarakat.
“Agen perbankan bisa menjadi salah satu ujung tombak kekuatan ekonomi Indonesia. Dunia boleh berubah sangat cepat, tapi saya berpesan, perbankan dan agennya agar terus melek digital, melek teknologi, dan selau belajar menganalisa para nasabahnya,” imbuhnya.