Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. akan memperkuat penetrasi ke Islamic segment dan perusahaan BUMN di usianya yang ke-30. Kedua segmen tersebut memiliki potensi pasar yang besar, yang dapat dioptimalkan.
Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia Achmad Kusna Permana mengatakan selama 30 tahun ke belakang, Muamalat telah menapaki dan memasuki berbagai segmen industri.
Dengan masuknya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai pemegang saham pengendali, dengan kepemilikan saham di Muamalat Indonesia sebesar 82,65 persen, maka diketahui bahwa kekuatan kekuatan Bank Muamalat terdapat pada Islamic segment atau segmen Islam.
“Bank Muamalat jika berada di segmen Islami, dengan bank manapun di dapat berkompetisi. Dengan masuknya BPKH, maka ekosistem haji dan umrah yang juga sangat besar,” kata Permana kepada Bisnis, Selasa (24/5).
Permana mengatakan Bank Muamalat akan memperkuat bisnisnya di ekosistem haji dan umrah ke depannya. Bank syariah pertama di Indonesia itu juga akan membidik pasar ekosistem halal yang terus berkembang saat ini.
Selain itu, lanjutnya, perseroan juga akan membidik pasar ritel karena basis dari bisnis syariah terdapat pada segmen ritel.
Baca Juga
“Karena BPKH juga lembaga pemerintah, mungkin kami juga akan memasukan sisi BUMN sebagai target market. Jadi fokusnya ada dua ekosistem halal dan BUMN serta turunannya,” kata Permana.
Sekadar informasi, pada kuartal I/2022 Bank Muamalat Indonesia memiliki aset sebesar Rp60,1 triliun, tumbuh 2,03 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2021 yang sebesar Rp58,9 triliun.
Kemudian total laba komprehensif Bank Muamalat Indonesia tumbuh 291,32 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp23,91 miliar pada kuartal I/2022.