Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Modus Skimming yang Sempat Hebohkan Bank Nagari

Bank Nagari menyebutkan telah mengidentifikasi 141 nasabah yang menjadi korban skimming.
Kantor Bank Nagari, Padang./bank nagari
Kantor Bank Nagari, Padang./bank nagari

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Nagari Sumatera Barat telah mengungkap modus skimming yang menimpa 141 nasabah perusahaan senilai Rp1,5 miliar. 

Dilansir Antara, Sabtu (28/5/2022), Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad menjelaskan nasabah yang menjadi korban adalah pemegang kartu ATM magnetik. Perusahaan telah menindaklanjuti dengan menonaktifkan transaksi seluruh nasabah yang masih memakai kartu ATM magnetik.

Dari penelusuran kamera CCTV, pihaknya menduga pelaku skimming adalah warga negara asing (WNA), dimana foto pelaku sudah dilaporkan ke pihak berwajib dengan harapan pelaku segera ditangkap.

Modus skimming yang dilakukan dengan meletakkan alat pembaca data nasabah yang disebut skimmer di tempat memasukkan kartu, serta dilengkapi satu kamera pengintai kecil pada tempat menekan PIN. Dari penelusuran, pelaku melakukan penggandaan kartu dan menarik dana korban di luar Sumbar yakni di Bali, Purwakarta, dan Surabaya.

"Transaksi tidak dilakukan di Sumbar tapi dari data yang kami lihat, transaksi di transfer ke salah satu perusahaan bitcoin di Indonesia," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.

Kini Bank Nagari pun melakukan penggantian dana nasabah yang terbukti menjadi korban skimming tersebut.

Manajemen Bank Nagari memastikan mengganti uang seluruh nasabah yang terkena skimming.

Pihaknya pun berencana terus memberikan edukasi kepada nasabah melalui media sosial dan website soak tips aman bertransaksi di mesin ATM dan imbauan untuk lebih banyak menggunakan transaksi secara digital.

Sejalan dengan itu Kepolisian Daerah Sumatera Barat pun bergerak menyelidiki kasus skimming atau pencurian data nasabah Bank Nagari yang menggunakan kartu debit atau kredit melalui anjungan tunai mandiri .

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu mengatakan Bank Nagari telah membuat laporan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar beberapa hari lalu.

Ia mengatakan penyelidikan dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar terhadap kasus dugaan pembobolan akun nasabah Bank Nagari.


Tips hindari skimming

Sementara Otoritas Jasa Keuangan memberi tips kepada nasabah perbankan agar tidak menjadi korban skimming atau penggandaan kartu ATM dengan cara menutup rapat keypad mesin ATM saat memencet nomor PIN.

Menurut Kepala OJK Sumbar Yusri kendati di mulut kartu sudah dipasang alat perekam data kartu, jika saat menekan PIN ditutup dengan tangan maka tidak akan mudah untuk menjadi korban skimming.

Ia menyampaikan skimming merupakan salah satu kejahatan perbankan yang kerap terjadi dan beberapa bank besar baik plat merah maupun swasta pernah menjadi korban.

Proses skimming meliputi dua tahap yaitu perekaman data menggunakan alat yang ditempel di mulut tempat memasukan kartu dan ada kamera di atas keypad ATM. Pelakunya biasanya WNA, bukan dari Indonesia yang merupakan komplotan.

Oleh sebab itu masyarakat yang bertransaksi di mesin ATM harus menjaga dengan baik saat memencet nomor PIN tidak diketahui pihak lain dan menutup rapat sehingga tidak termonitor saat ada kamera.

"Walaupun ATM bisa digandakan sepanjang nomor PIN ATM tidak diketahui akan sulit untuk membobol rekening," katanya.

Selain itu untuk mencegah korban skimming juga bisa dilakukan dengan menggunakan transaksi lewat aplikasi mobile banking sehingga tidak perlu harus ke ATM. Ia juga mengingatkan pihak perbankan segera melakukan pergantian kartu ATM nasabah dari magnetik kepada chip.

Seiring perkembangan teknologi perbankan pada satu sisi kian memudahkan masyarakat , namun dibalik itu tetap ada ancaman mengintai dari para pelaku kejahatan yang senantiasa mengincar dana masyarakat.

Oleh sebab itu industri jasa keuangan, otoritas terkait harus terus melakukan antisipasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak ada lagi yang menjadi korban kejahatan yang menimbulkan kerugian materi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper