Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marak Penipuan Online, BRI Imbau Nasabah Jaga Kode OTP dan Password

Sebelumnya, salah seorang nasabah BRI kehilangan uang tabungan sebesar Rp1,1 miliar akibat masuk ke sebuah link yang dikirim oleh penipu. 
Ilustrasi seorang pria sedang mengetik kode siber./Reuters-Kacper Pempe
Ilustrasi seorang pria sedang mengetik kode siber./Reuters-Kacper Pempe

Binis.com, JAKARTA — Masifnya perkembangan digitalisasi menimbulkan risiko kejahatan siber. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI mengimbau kepada masyarakat untuk melindungi kerahasiaan data pribadi maupun data perbankan mereka.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan BRI senantiasa menindaklanjuti berbagai pengaduan nasabah, termasuk nasabah yang menjadi korban penipuan kejahatan perbankan.

BRI menilai maraknya upaya penipuan akhir-akhir ini yang terjadi akibat korban memberikan data perbankan (internet/mobile banking) yang bersifat rahasia.

Data rahasia tersebut antara lain seperti user, password, dan OTP (one time password atau m-token) kepada pihak lain melalui link/tautan maupun jejaring pesan singkat.

BRI pun terus mengedukasi dan mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati serta tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain.

"Termasuk pihak yang mengatasnamakan BRI melalui  saluran, tautan atau website dengan sumber tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Aestika kepada Bisnis, Senin (13/6/2022).

Aestika menambahkan atas maraknya penipuan terhadap nasabah, BRI telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk segera menindak dan menangkap pelaku kejahatan perbankan tersebut, dengan melacak IP address para pelaku.

Adapun dalam tata kelola internal, BRI mengacu kepada standar internasional yang menjadi acuan industri.

Selain itu BRI juga melakukan serangkaian tahapan pengecekan keamanan dari setiap teknologi yang akan digunakan sehingga dapat meminimalisir celah keamanan yang mungkin terjadi.

"BRI telah melakukan berbagai upaya guna menjamin keamanan data nasabah, baik dari segi people, process, maupun technologi," kata Aestika.

Salah satu contoh perlindungan keamanan yang dilakukan oleh BRI adalah dengan membentuk organisasi khusus untuk menangani Information Security yang dikepalai oleh seorang Chief Information Security Officer (CISO) yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang Cyber Security.

Selain itu BRI juga melakukan edukasi kepada pekerja BRI dan kepada nasabah mengenai pengamanan data nasabah serta cara melakukan transaksi yang aman.

Edukasi tersebut dilakukan melalui berbagai media antara lain melalui media sosial (youtoube, twitter, instagram) dan media cetak, serta edukasi ke pada nasabah saat nasabah datang ke unit kerja BRI.

'Untuk Incident Management terkait Data Privacy, dilaksanakan oleh unit kerja Information Security Desk dalam naungan Cyber Security Incident Response Team (CSIRT)," kata Aestika. .

Sebelumnya, salah seorang nasabah BRI kehilangan uang tabungannya sebesar Rp1,1 miliar akibat masuk ke sebuah link yang dikirim oleh penipu. 

Modus penipuan adalah dengan memberi informasi palsu yang menyebut nasabah rekening nasabah akan dipotong Rp150.000 per bulan, jika tidak pernah melakukan transaksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper