Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI (BBRI) Raup Laba Rp14,43 Triliun per April 2022, Naik 62,85 Persen

Kenaikan laba BRI disumbang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII), yang naik 14,62 persen atau dari Rp29,95 triliun menjadi Rp 34,33 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sampai dengan April 2022 membukukan laba bersih sebesar Rp14,43 triliun./bri.co.id
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sampai dengan April 2022 membukukan laba bersih sebesar Rp14,43 triliun./bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sampai dengan April 2022 membukukan laba bersih sebesar Rp14,43 triliun. Angka ini naik 62,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp8,86 triliun.

Kenaikan laba BRI disumbang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII), yang naik 14,62 persen atau dari Rp29,95 triliun menjadi Rp 34,33 triliun.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan emiten bank berkode saham BBRI ini optimistis tren profitabilitas akan terus meningkat. Ini seiring kondisi perekonomian yang lebih baik dan sektor perbankan dinilai lebih siap menghadapi tantangan tahun ini.

“Namun, tantangan di tahun 2022 moodnya masih krisis dan masih dalam fase pemulihan ekonomi, sehingga fokus BRI masih akan tetap menjaga pencadangan dan sustainability kinerja,” ujar Aestika kepada Bisnis, Selasa (14/6/2022).

Dia menambahkan bahwa strategi pencadangan diperlukan untuk mengantisipasi tantangan ekonomi terhadap pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya pulih tahun ini.

Hingga April 2022, kinerja fungsi intermediasi BRI turut mencatatkan peningkatan. Kredit yang diberikan perseroan sepanjang 4 bulan pertama tahun ini mencapai Rp989,52 triliun atau meningkat 9,75 persen secara year-on-year (yoy).

Aestika menjelaskan untuk segmen UMKM tercatat terus meningkat, dengan kredit mikro tercatat tumbuh paling tinggi, yakni sebesar 15,61 persen yoy dan segmen kecil tumbuh 8,27 persen yoy pada April 2022.

“Penopang utama pertumbuhan kredit BRI masih dari sektor perdagangan dan pertanian. Sementara itu, beberapa industri tercatat membaik seperti sektor transportasi dan kelapa sawit seiring dengan melandainya pandemi,” kata Aestika.

Dia menyatakan BRI sebagai penyalur kredit terhadap UMKM terbesar di Indonesia, perseroan akan terus fokus terhadap pemberdayaan UMKM, salah satunya melalui pembiayaan.

Sementara itu, dana pihak ketiga perseroan juga membukukan pertumbuhan sebesar 9,16 persen sampai dengan April 2022 menjadi Rp1.136 triliun. Peningkatan DPK terjadi di semua segmen, yakni giro, tabungan, dan deposito.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper