Bisnis.com, JAKARTA - Kredit sindikasi yang disalurkan perbankan mengalami penurunan pada 6 bulan pertama 2022. Kredit sindikasi yang mengalir ke sektor tol, telekomunikasi mengalami penurunan yang drastis.
Dihimpun dari Bloomberg, pada semester I/2022 total nilai kesepakatan kredit sindikasi yang disalurkan perbankan tercatat sebesar US$4,683 miliar, turun 56,05 persen dibandingkan dengan kredit sindikasi pada semester I/2022 yang total nilainya mencapai US$10,65 miliar.
Penurunan total nilai kredit sindikasi sejalan dengan jumlah korporasi yang menerima kredit sindikasi pada semester I tahun ini yang juga menurun.
Korporasi penerima kredit sindikasi turun dari 39 perusahaan pada tahun lalu menjadi 13 perusahaan pada semester I/2022, atau turun 66,6 persen. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor pembangunan jalan tol, telekomunikasi dan infrastruktur (karya) jumlah penerima kredit sindikasinya berkurang pada 6 bulan pertama 2022.
Lebih lanjut, dari total nilai kesepakatan kredit yang disalurkan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI menjadi penguasa pasar. Bank Mandiri telah menjalin 5 kesepakatan dalam 6 bulan pertama 2022, dan menguasai 36,52 persen dari pasar sindikasi.
Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perusahaan berkode saham BMRI itu menguasai 22,46 persen table share, dengan 12 kesepakatan yang terjalin.
Sementara itu pada urutan kedua dan ketiga ditempati PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. Selama 6 bulan pertama 2022, BNI telah menjalin 2 kesepakatan kredit sindikasi dan memiliki 13,14 persen tabel share. Sementara itu Mitsubishi UFJ Financial Group menjadi 2 kesepakatan juga, dengan table share 9,28 persen.
BNI menggeser posisi Sumitomo Mitsui Financial yang pada semester I/2021, menempati urutan kedua dengan table share 14,22 persen.