Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menyampaikan bahwa tren kinerja kredit korporasi perseroan hingga akhir paruh pertama tahun ini semakin positif.
Pada kuartal I/2022, penyaluran kredit kepada korporasi swasta BNI menjadi sebesar Rp193,2 triliun. Itu tumbuh 9,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), di mana pada tahun lalu hanya naik 2,1 persen secara tahunan.
Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom melihat banyak mitra korporasi yang mulai meningkatkan penyerapan kredit modal kerja serta investasi yang mendorong kinerja fungsi intermediasi perseroan. Oleh sebab itu, sektor-sektor yang menjadi target BNI antara lain kesehatan, telekomunikasi, infrastruktur, energi, dan manufaktur.
“Kami juga mulai meningkatkan fokus pada bisnis segmen hijau dengan untuk debitur korporasi yang tengah melakukan transformasi ke model bisnis yang lebih hijau,” kata Mucharom kepada Bisnis, Sabtu (18/6/2022).
Lebih lanjut, Mucharom mengatakan langkah utama yang BNI lakukan adalah dengan tetap menjadi mitra yang baik dalam pemulihan sekaligus ekspansi usaha di masa periode akhir pandemi tahun ini.
Dia menambahkan dengan keunggulan dari sisi beban dana, BNI mampu memberi dukungan suku bunga akomodatif bagi debitur korporasi.
Baca Juga
Di sisi suku bunga, Mucharom mengatakan BNI akan tetap mendukung dengan kebijakan suku bunga akomodatif. Sebagaimana diketahui, Federal Reserve AS menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
“Tentunya di luar suku bunga, BNI secara proaktif melakukan business matching antar nasabah, bahkan dengan memanfaatkan jaringan luar negeri,” terangnya.