Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Kredit Bank Terus Turun, BRI (BBRI) Tinjau Berkala

BRI memiliki likuiditas yang memadai, sebagaimana terlihat dari LDR BRI (bank only) yang terjaga di kisaran 87,5 persen.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Sunarso.  BRI akan terus melakukan review secara berkala dan terus membuka ruang untuk penurunan maupun kenaikan suku bunga simpanan dan pinjaman. /Istimewa
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Sunarso. BRI akan terus melakukan review secara berkala dan terus membuka ruang untuk penurunan maupun kenaikan suku bunga simpanan dan pinjaman. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) atau BRI akan terus melakukan review secara berkala dan terus membuka ruang untuk penurunan maupun kenaikan suku bunga simpanan dan pinjaman.

Bank Indonesia menyampaikan suku bunga kredit di pasar kredit mengalami penurunan sebesar 52 basis poin (bps) pada Mei 2022. Adapun di pasar dana, suku bunga deposito satu bulan perbankan turun sebesar 75 bps sejak Mei 2021 menjadi 2,86 persen pada Mei 2022.

“Bank Indonesia memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan, termasuk melalui penurunan suku bunga kredit, dapat ditingkatkan guna makin mendorong pemulihan ekonomi nasional,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, seperti dikutip pada Minggu (26/6/2022).

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyampaikan untuk arah bunga simpanan dan pinjaman ke depan, BRI akan terus melakukan review secara berkala dan terus membuka ruang untuk penurunan maupun kenaikan suku bunga simpanan dan pinjaman.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan saat ini likuiditas BRI dalam kondisi yang memadai, sebagaimana terlihat dari LDR BRI (bank only) yang terjaga di kisaran 87,5 persen.

Di sisi lain, Aestika menyatakan meski tren atau minat deposito masih cukup prospektif ke depan. Adapun, fokus BRI adalah untuk meningkatkan dana murah (current account saving account/CASA). Dana murah itu diperoleh melalui giro dan tabungan secara gradual dari proporsi di kisaran 63 persen pada akhir 2021, menjadi kurang lebih 66 persen pada akhir 2024.

“Dengan cara fokus kepada wholesale transaction, penetrasi digital saving BRI, dan hyperlocal ecosystem pada segmen mikro,” kata Aestika kepada Bisnis, Minggu (26/6/2022).

Ke depan, Aestika menyampaikan emiten bank dengan sandi saham BBRI ini akan berfokus pada optimalisasi likuiditas yang ada untuk mendukung pertumbuhan core bisnis perseroan, yakni segmen UMKM atau usaha mikro kecil dan menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper