Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI, BCA, Bank Mandiri, BNI Siap Ungkap Kinerja Keuangan Semester I/2022

Empat bank besar, yakni BRI, BCA, Bank Mandiri, dan BNI akan memaparkan kinerja keuangan sepanjang semester I/2022 pada pekan depan.
Ilustrasi kinerja keuangan bank/Freepik
Ilustrasi kinerja keuangan bank/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Empat bank besar, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) akan memaparkan kinerja keuangan semester I/2022 pada pekan depan.

Berdasarkan undangan yang diterima Bisnis, BCA akan menggelar paparan kinerja semester I/2022 pada Rabu (27/7). Acara yang diselenggarakan secara virtual tersebut akan dimulai pukul 14.30 WIB sampai dengan selesai.

Sementara itu, BRI juga dikabarkan bakal menyampaikan paparan kinerjanya pada 27 Juli 2022. Adapun, Bank Mandiri akan melaporkan kinerja keuangan semester I/2022 pada Kamis (28/7), sementara BNI berlangsung pada Jumat, 29 Juli 2022.

Jika ditelisik sepanjang kuartal I/2022, kinerja BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI berhasil mencatatkan rata-rata pertumbuhan laba bersih sebesar dua digit. BRI, misalnya, mengumpulkan laba Rp12,22 triliun pada periode tersebut atau naik 78,13 persen secara year-on-year (yoy).

Sementara itu, Bank Mandiri meraup laba bersih sebesar Rp10,03 triliun dengan pertumbuhan hampir 70 persen yoy. Adapun, BCA mencatatkan laba bersih senilai Rp8,06 triliun atau tumbuh 14,5 persen, sementara BNI membukukan laba Rp3,96 triliun dengan kenaikan sebesar 66 persen yoy.

Jika dihimpun, total laba 4 bank besar yang masuk dalam klasifikasi Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 4 tersebut mencapai Rp34,27 triliun pada kuartal I/2022. Realisasi tersebut mewakili sekitar 60 persen hingga 70 persen dari total laba industri perbankan nasional. 

Berdasarkan catatan Bisnis, laba yang berhasil dibukukan oleh 15 bank besar di Tanah Air pada kuartal I/2022 mencapai Rp40 triliun, melesat hingga 49 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan strategi perbankan menahan suku bunga kredit tetap tinggi di tengah penurunan suku bunga deposito dinilai menjadi salah satu faktor yang membuat laba perbankan melesat pada kuartal I/2022.

“Perbankan mengalami peningkatan laba salah satunya disebabkan melebarnya margin di tengah turunnya suku bunga deposito sementara suku bunga kredit relatif tidak turun,” pungkasnya.

Piter mengatakan dengan kondisi margin yang masih lebar, sementara kredit sudah mulai tumbuh, dan juga transaksi ekonomi berdampak pada peningkatan fee based income, maka laba perbankan diperkirakan terus tumbuh lebih tinggi pada kuartal II/2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper