Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan kinerja positif pada kuartal II/2022. Selain membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 98 persen year-on-year/yoy, perusahaan berkode saham BBRI itu juga memiliki beberapa rasio yang lebih tinggi dibandingkan dengan industri perbankan.
Dalam pemaparan kinerja BRI pada kuartal II/2022, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan dalam menjaga NPL BRI menerapkan selective growth. Strategi ini akan berfokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi kuat serta eksposur minimum terhadap gejolak ekonomi, seperti pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.
“Upaya lain yang dilakukan BRI untuk menjaga NPL yakni selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan menyiapkan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi,” tuturnya hari ini, Rabu (27/7/2022).
Merujuk pada data presentasi korporasi semester I/2022, pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan BRI pada kuartal I/2022 sebesar 8,7 persen, angka tersebut di atas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan yang tumbuh 6,7 persen.
Sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan yang tinggi, pertumbuhan aset BRI pun ikut melesat. Aset BRI tumbuh 12,1 persen pada kuartal I/2022, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan aset di industri yang sebesar 9,2 persen.
BRi juga berhasil menjaga profitabilitas. Rasio net interest margin/NIM atau rasio bunga bersih BRI pada kuartal I/2022 sebesar 6,8 persen, adapun rata-rata NIM industri adalah 4,5 persen.
Baca Juga
Sementara itu dari sisi likuiditas, BRI cukup ketat. Loan to Deposits Ratio (LDR) BRI berada pada posisi 87,1 persen. Sementara industri berada di posisi 78,4 persen.
LDR merupakan rasio pinjaman terhadap simpanan. Sementara itu rasio non performing loan/NPL terjaga di posisi 3,2 persen pada kuartal I/2022. Adapun NPL BRI pada kuartal II/2022 masih terjaga diposisi 3,26 persen.