Indikator Literasi Keuangan
Untuk menilai seberapa baik kemampuan literasi keuangan atau literasi finansial seseorang, terdapat beberapa indikator yang bisa dijadikan sebagai penentu. Widayati (2012) mengungkapkan bahwa terdapat 15 indikator literasi keuangan yang sudah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
• Bisa mencari pilihan yang sesuai dalam berkarir.
• Mengetahui apa saja faktor yang berpengaruh akan gaji bersih.
• Mengetahui serta mengenal sumber-sumber dari pendapatan.
• Bisa menjelaskan tentang bagaimana cara mencapai kesejahteraan dan memenuhi tujuan keuangan.
• Paham anggaran yang digunakan untuk menabung.
Baca Juga
• Paham asuransi.
• Bisa menganalisis risiko, likuiditas, dan pengembalian.
• Bisa mengevaluasi alternatif dalam investasi.
• Mampu mempelajari dan menganalisis pengaruh pajak dan inflasi terhadap investasi.
• Mengetahui dan mampu menganalisis keuntungan serta kerugian dari berutang.
• Menjelaskan tujuan dari rekam jejak kredit.
• Mengetahui cara memperbaiki masalah utang.
• Mengetahui hukum dasar perlindungan konsumen dalam utang atau kredit.
• Bisa membuat pembukuan atau pencatatan keuangan.
• Bisa membaca dan menganalisis laporan neraca, laba rugi, serta arus kas.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan
Setyawati Suroso (2016) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi literasi keuangan di Indonesia, di antaranya:
• Teknologi yang cepat berubah.
• Inovasi pasar.
• Praktik peminjaman utang yang dianggap meragukan.
• Tingkat utang konsumen yang tinggi.
• Tingkat simpanan yang rendah.
• Perubahan sosial.
• Tren pasar.
• Meningkatnya kesadaran konsumen akan tanggung jawabnya dalam mengelola kredit dan investasi.
Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI)
SNLKI telah melalui banyak revisi, dan revisi terakhir dilakukan pada tahun 2017. Secara umum, terdapat 3 strategi utama dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Berikut penjelasannya.
Cakap Keuangan
Bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang lembaga, produk, dan layanan pada jasa keuangan. Bisa terselenggara dengan baik apabila masyarakat membentuk atau memperkuat 3 komponen yaitu pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan.
Sikap dan Perilaku Bijak Keuangan
Bertujuan membuat masyarakat mempunyai ketahanan keuangan yang kuat sehingga bisa menghadapi guncangan keuangan. Bisa terwujud tergantung pada tujuan keuangan individu. Alasannya adalah karena tujuan keuangan tersebut merupakan suatu wadah dalam merencanakan dan menentukan keuangan dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Akses Keuangan
Bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemanfaatan produk dan jasa keuangan. Bisa terwujud jika perluasan akses keuangan berjalan dengan baik dan disertai pengembangan produk dan jasa layanan keuangan.
Telah disebutkan tadi bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi literasi keuangan pada masyarakat adalah teknologi yang semakin maju dan situasi pasar. Dengan adanya teknologi yang berkembang pesat, kini telah berkembang pula aset cryptocurrency yang mulai menarik minat banyak investor.