Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melalui Housing Finance Center (HFC) melakukan upaya jemput bola menghadirkan lebih banyak developer di Tanah Air.
Direktur Finance Bank BTN Nofry Rony Poetra mengatakan backlog atau kesenjangan perumahan yang saat ini mencapai sekitar 12,75 juta unit. Untuk itu dibutuhkan lebih banyak pengusaha pengembang perumahan untuk menyediakan suplai rumah.
"Agar suplai rumah melimpah, maka diperlukan banyak developer yang melakukan pembangunan rumah. Inilah yang menjadi concern Bank BTN untuk menciptakan developer-developer muda di berbagai daerah," ujar Nofry dalam penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Bank BTN dan ekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) seperti dilansir Antara, Senin (29/9/2022).
Dia juga mengatakan penandatangan PKS dengan SBM-ITB itu merupakan kelanjutan kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya terkait pelatihan Mini MBA in Property.
"Kami berharap melalui penandatanganan perjanjian kerja sama kembali ini dengan kolaborasi penyelenggaraan program pelatihan dan pendidikan di bidang properti dalam pelaksanaan Mini MBA in Property dapat terus berlanjut dan mampu mencetak developer-developer baru untuk melengkapi mortgage ecosystem yang dibangun oleh Bank BTN," kata Nofry.
Nofry mengungkapkan dari berbagai pelatihan wirausaha properti yang diselenggarakan HFC seperti BTN Santri Developer, School of Property Developer, Ruang Temu Property Developer dan Mini MBA in Property telah menghasilkan sekitar 2.353 pengusaha properti.
Baca Juga
Jumlah tersebut diharapkan terus bertambah seiring dengan berbagai pelatihan yang dilakukan HFC beker jasama dengan berbagai perguruan tinggi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam program pelatihan dan pendidikan unggulan di bidang properti, HFC akan mengedepankan empat pilar pembelajaran yang komprehensif yang mencakup aspek land (pertanahan), legal (perizinan), capital (pembiayaan), dan skillset (penjualan).
"Kami akan memperkuat materi pelatihan yang berkaitan dengan inovasi bisnis dan digitalisasi pembangunan perumahan," kata Nofry.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB yang juga Plt Dekan SBM Jaka Sembiring mengatakan inisiatif kerja sama SBM ITB dengan BTN dalam penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan properti ini diharapkan dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin bagi mitra-mitra di BTN.
"Mini MBA ini merupakan satu langkah strategis karena kita bisa dengan cepat memberikan adaptasi terhadap tantangan perubahan yang begitu cepat, sementara untuk jangka panjang dalam bidang properti akan memberikan landasan-landasan yang sangat kuat secara akademis, yang tentunya disertai dalam bentuk-bentuk penelitian dan pemberdayaan masyarakat," ujar Jaka.