Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Nasib Kredit Motor dan Mobil Saat Harga BBM Naik

Apabila harga BBM naik, pemain pembiayaan sepeda motor baru notabene lebih terdampak ketimbang para pemain pembiayaan mobil baru.
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). /Antara Foto-Aprillio Akbar.
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). /Antara Foto-Aprillio Akbar.

Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jika terealisasi akan mengguncang pelaku perusahaan pembiayaan (multifinance/leasing) baik di segmen mobil dan motor baru. Meski demikian kedua segmen memiliki tantangan berbeda.

Presiden Direktur PT Federal International Finance (FIF Group) Margono Tanuwijaya menjelaskan pembiayaan motor baru kemungkinan terdampak lebih berat dari ekspektasi. Terlebih, pada semester I/2022 pembiayaan motor baru telah terdampak kelangkaan stok akibat krisis semikonduktor. Tekanan lebih besar terutama calon pembeli unit sepeda motor low-end, yang notabene layak jadi penikmat BBM bersubsidi.

"Kalau ada kenaikan harga BBM, kemudian membuat inflasi naik, kebanyakan konsumen pembiayaan sepeda motor memang akan terdampak. Terutama yang pengeluarannya naik karena harga BBM, padahal pendapatannya belum bisa mengimbangi," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (1/9/2022).

Namun, Margono melihat dampak kenaikan harga BBM secara bertahap akan terus mengecil, karena permintaan akan pembiayaan sepeda motor sebenarnya masih besar. Selain itu, masih banyak konsumen yang inden unit akibat fenomena kelangkaan stok beberapa waktu lalu.

Margono mengungkap beberapa aspek yang barangkali patut diwaspadai FIF dan para pemain pembiayaan sepeda motor lain, yaitu potensi lonjakan non-performing financing (NPF) dari beberapa debitur. Selain itu, potensi pembatalan pemesanan unit, dan potensi beberapa konsumen beralih dari segmen unit motor middle-up ke unit motor yang harganya lebih rendah.

"Kalau dari permintaan sepeda motor, sebenarnya masih tinggi, karena sekarang sedang dibutuhkan buat kerja dan meningkatkan produktivitas. Jadi dampak kenaikan BBM dari sisi nilai pembiayaan dan potensi lonjakan NPF pasti ada saja, tapi kemungkinan hanya sesaat," tambahnya.

Sebaliknya, segelintir multifinance yang bermain di segmen mobil baru sepakat bahwa kenaikan harga BBM kemungkinan kecil berdampak terhadap kinerja penyaluran pembiayaan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper