Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Pinjaman Lunak KUR di NTT: Peringkat 22 Tebar Rp2,31 Triliun

Perbankan diminta meningkatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Delegasi Sherpa G20 dari berbagai negara berjalan kaki menuruni bukit di Pulau Pandar, Labuan Bajo, NTT setelah melaksanakan 2nd Sherpa Meeting G20 Indonesia. Bisnis/Ni Luh Anggela
Delegasi Sherpa G20 dari berbagai negara berjalan kaki menuruni bukit di Pulau Pandar, Labuan Bajo, NTT setelah melaksanakan 2nd Sherpa Meeting G20 Indonesia. Bisnis/Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) baru berada pada peringkat ke-22 dalam nilai penyaluran pinjaman lunak kredit usaha rakyat (KUR) per Juli 2022.

Sememtara itu, jika dilihat dari jumlah debitur KUR yang dilayani pada wilayah dengan julukan Negeri Seribu Bukit itu berada pada peringkat 16 secara nasional.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Kementerian Keuangan Catur Ariyanto Widodo mengatakan jumlah debitur KUR di wilayah ini mencapai 58.578 debitur per Juli 2022.

"Bertambah 4.506 debitur dari Juni yang sebanyak 54.072 debitur," katanya seperti dilansir Antara, Senin (5/9/2022).

Ia mengatakan penambahan jumlah penerima KUR itu sejalan dengan peningkatan nilai KUR yang disalurkan yang mencapai Rp2,31 triliun hingga Juli 2022.

Jumlah penyaluran terbesar berada pada skema KUR Mikro, sementara penyalur terbesar di NTT yakni dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Catur menjelaskan secara sektor penyaluran pinjaman dengan bunga lunak ini terbesar ada di sektor perdagangan besar dan eceran dengan distribusi mencapai 55 persen dari total penyaluran KUR.

Ia menjelaskan sumber dana berasal dari perbankan dan pemerintah memberikan subsidi bunga sehingga meringankan masyarakat.

Catur berharap perbankan terus meningkatkan penyaluran KUR bagi masyarakat dengan menyasar sektor-sektor produksi yang potensial di masyarakat seperti pertanian, peternakan, perikanan, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper