Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan tren pertumbuhan transaksi pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS melalui merchant BRI dan BRImo mencapai 14,05 juta transaksi hingga Agustus 2022.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan dalam melakukan upaya peningkatan jumlah transaksi, bank pelat merah bersandi saham BBRI itu memiliki beberapa strategi untuk memperluas akseptasi penggunaan QRIS, baik dari sisi user maupun merchant.
Dari sisi user, BRI mendorong nasabah BRImo untuk selalu melakukan pembayaran melalui QRIS dengan memperbanyak promo-promo pembayaran QRIS pada merchant. Sementara dari sisi merchant, Aestika menyampaikan BRI saat ini masih fokus untuk memperbanyak merchant-merchant QRIS dengan mengandalkan tenaga pemasar.
“BRI memperkirakan jumlah transaksi maupun pengguna QRIS akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya,” kata Aestika kepada Bisnis, Selasa (13/9/2022).
Aestika menjelaskan hal tersebut didukung dengan data historis pertumbuhan QRIS yang memperlihatkan tren positif baik dari sisi jumlah merchant maupun jumlah transaksi melalui QRIS. Di samping itu, Aestika menyatakan adanya pengguna BRImo yang belum menggunakan QRIS juga menjadi potensi penambahan perluasan transaksi QRIS ke depan.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperluas layanan QRIS atau QR cross-border melalui interkoneksi kode QR nasional dengan negara mitra. Untuk saat ini, QRIS bisa digunakan di Negeri Gajah Putih alias Thailand. Namun, BI juga tengah melakukan uji coba QR cross-border dengan Malaysia dan inisiasi kerja sama dengan Singapura.
Baca Juga
Hingga saat ini, terdapat 8 penyedia jasa pembayaran (PJP) yang dapat melayani transaksi QRIS di Thailand, di mana 7 dari 8 layanan tersebut berasal dari perbankan, antara lain BCA, BSI, CIMB Niaga, Bank Sinarmas, Bank Mega, Bank Permata, dan BPD Bali.