Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri (BMRI) Sebut Kredit Industri Mampu Tumbuh 9,9 Persen

Bank Mandiri memperkirakan laju kredit industri perbankan Indonesia mampu berakselerasi hingga akhir tahun 2022.
Pegawai melakukan transaksi menggunakan Livin’ by Mandiri di Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai melakukan transaksi menggunakan Livin’ by Mandiri di Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memperkirakan laju kredit industri perbankan Indonesia mampu berakselerasi hingga akhir tahun 2022, dengan level pertumbuhan mencapai 9,9 persen secara tahunan.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan pertumbuhan kredit industri telah menunjukkan pemulihan sejak awal 2022 seturut dengan proses pemulihan ekonomi.

Apalagi, sampai dengan Agustus 2022, Bank Indonesia mencatat kredit perbankan nasional telah tumbuh 10,62 persen secara year-on-year (yoy). Kenaikan tersebut ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan pada mayoritas sektor ekonomi.  

“Ke depannya, kami memperkirakan pertumbuhan kredit untuk tahun ini masih akan kuat dan dapat mencapai 9,9 persen yoy di akhir tahun, sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (22/9/2022).

Berkaca pada hal tersebut, emiten bank bersandi saham BMRI tersebut yakin dapat memenuhi target kredit yang telah ditetapkan yakni 11 persen yoy pada tahun ini. Hal itu seiring dengan kondisi perekonomian domestik yang dinilai masih cukup kuat.

Rudi menyatakan untuk mencapai target pertumbuhan kredit sebesar 11 persen, BMRI akan fokus menyasar sektor-sektor prospektif, seperti telekomunikasi dan jasa kesehatan. Langkah ini dilakukan perseroan dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian.

Adapun bank sentral juga melaporkan bahwa permodalan perbankan tetap tangguh dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) per Juli 2022 sebesar 24,86 persen. Risiko juga terkendali terlihat dari rasio kredit bermasalah sebesar 2,90 persen (bruto) dan 0,82 persen (neto).

Likuiditas perbankan sampai dengan Agustus 2022 juga terjaga karena didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,77 persen secara tahunan, meskipun capaian ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Juli 2022 sebesar 8,59 persen.

Perlambatan DPK dikontribusikan oleh peningkatan konsumsi masyarakat, belanja modal korporasi, dan preferensi penempatan dana pada aset keuangan lain yang terindikasi dari nilai kepemilikan Surat Berharga Negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper