Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Buyback Rp3 Triliun, Pengamat: Bakal Tingkatkan Kinerja Karyawan

BBRI melalui RUPST awal Maret 2022 telah mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan buyback saham senilai Rp3 triliun.
Gedung BRI/Istimewa
Gedung BRI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi buyback saham yang ditempuh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yang bertujuan sebagai insentif jangka panjang bagi pekerja, diperkirakan bakal mendorong semangat karyawan sehingga memacu kinerja BRI ke depan.

BBRI melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada awal Maret 2022 telah mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan buyback saham senilai Rp3 triliun. Prosesnya dilaksanakan pada rentang waktu 1 Maret 2022 hingga 31 Agustus 2023. 

Saham hasil buyback akan disimpan sebagai saham treasury dalam rangka pemberian insentif kepada karyawan BRI atau disebut Insan BRIlian. Dari sisi lain, perseroan bermaksud menyinambungkan aspirasi pekerja untuk meningkatkan kepemilikan saham BBRI.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menyatakan bahwa insentif berupa saham akan memberikan tambahan semangat kerja lantaran karyawan merasa ikut memiliki perusahaan tersebut.

“Jadi ini menjadi long term insentif yang mengikat semangat kerja dan rasa memiliki pegawai sehingga mereka akan lebih nyaman dan loyal,” ujarnya pada Selasa (11/10/2022).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai pemberian insentif kepada karyawan menguntungkan apabila perusahaan yang memberikan dalam kondisi sehat.

Piter mengatakan secara nilai dan likuiditas, saham BBRI terbilang bagus. Selain itu, perseroan juga memiliki rekam jejak yang sangat positif dalam hal pembayaran dividen. Tahun lalu, BBRI membagikan rasio dividen sebesar 85 persen.

Di sisi lain, lanjutnya, perseroan juga mencetak kinerja cemerlang sepanjang semester I/2022. Adapun pada tahun ini BBRI menargetkan mampu mencetak laba lebih dari Rp40 triliun. Sampai dengan Juni 2022, bank secara konsolidasian telah mengumpulkan laba Rp24,8 triliun.

Pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar Rp76,86 triliun atau tumbuh 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Capaian laba tersebut tidak terlepas dari penyaluran kredit secara konsolidasi sebesar Rp1.104,79 triliun, naik 8,75 persen yoy.

Hampir seluruh segmen pinjaman mengalami pertumbuhan. Kredit mikro, misalnya, tembus Rp518,76 triliun atau naik 15,07 persen yoy. Sementara itu total aset meningkat 6,37 persen yoy menjadi Rp 1.652,84 triliun dengan tingkat return on asset (ROA) mencapai 3 persen.

Sementara itu, penyaluran kredit ke segmen konsumer naik 5,27 persen serta segmen kecil dan menengah bertumbuh 2,71 persen. Adapun, kredit UMKM BRI mengalami peningkatan 9,81 persen yoy menjadi Rp920 triliun per Juni 2022.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu mengatakan bahwa perseroan sejak awal tahun sudah menetapkan target pertumbuhan kredit pada rentang 9 – 11 persen yoy. Melihat pencapaian hingga paruh pertama tahun ini, perseroan optimistis target tersebut dapat tercapai.

Viviana menyatakan perseroan akan tetap berhati-hati dalam mencapai target pertumbuhan kredit tahun ini. Kualitas kredit yang disalurkan akan dijaga dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di level 2,8 – 3 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper