Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BIFA 2022: BPD Bali Raih The Most Efficient Bank Kategori BPD Aset Rp15 Triliun-30 Triliun

PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK dengan kinerja yang positif.
BIFA 2022: BPD Bali Raih The Most Efficient Bank Kategori BPD Aset Rp15 Triliun-30 Triliun.
BIFA 2022: BPD Bali Raih The Most Efficient Bank Kategori BPD Aset Rp15 Triliun-30 Triliun.

Bisnis.com, DENPASAR – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali sukses menyabet predikat sebagai The Most Efficient Bank untuk BPD dengan kategori aset Rp15 triliun-30 triliun dalam ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2022.

Penghargaan ini menjadi ajang pembuktian bagi BPD Bali di tengah-tengah tekanan akibat ekonomi Pulau Bali yang belum sembuh dari badai pandemi Covid-19. Dalam laporan keuangan tahunan BPD Bali, pada 2021 asetnya sudah mencapai Rp28,9 triliun, atau tumbuh 10,7 persen dibanding dengan aset pada 2020 senilai Rp26,1 triliun.

Bank BPD Bali yang berdiri sejak 5 Juni 1962 memulai dengan modal awal Rp75 miliar, modal tersebut terus bertambah Rp250 miliar, dan Agustus 2004 menjadi Rp1 triliun. Sejak 2015 modal inti Bank BPD Bali sudah mencapai Rp4 triliun, sudah memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang mewajibkan bank umum memiliki modal inti Rp4 triliun.

Penyaluran kredit BPD Bali dalam tiga tahun terakhir juga tumbuh secara konsisten. Pada 2021 penyaluran kredit BPD Bali mencapai Rp19,8 triliun atau tumbuh 3,54 persen jika dibandingkan dengan nilai penyaluran kredit pada 2020 yang mencapai Rp19,1 triliun. Adapun penyaluran kredit pada 2019 Rp18,4 triliun.

BPD Bali juga secara berperan sebagai penyalur utama Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali dan Nusa Tenggara Barat, dan konsisten membina UMKM untuk naik kelas. Nilai penyaluran KUR BPD Bali pada 2020 misalnya mencapai Rp667,5 miliar, yang terdiri dari penyaluran KUR Supermikro Rp7,3 miliar, KUR Mikro Rp73,2 miliar, KUR Kecil Rp586,9 miliar. 

Walaupun di tengah pandemi, BPD Bali bisa menjaga kepercayaan nasabah, tercermin dari nilai Dana Pihak Ketiga (DPK) BPD Bali juga tumbuh secara konsisten. Pada 2021 DPK mencapai Rp23,7 triliun atau tumbuh 8,9 persen dibanding 2021 senilai Rp21,4 triliun. BPD Bali juga berhasil menjaga kinerja kredit tercermin dari NPL yang rendah dengan nilai 2,42 persen.

Untuk meringankan beban nasabah selama pandemi covid-19, BPD Bali telah melakukan restrukturisasi kepada 11.589 debitur dengan outstanding Rp3,1 triliun atau 15.84 persen dari total penyaluran kredit sebesar Rp19,8 triliun kepada 128.633 debitur pada 2021.

Inovasi terus dilakukan oleh BPD Bali terutama untuk memenuhi kebutuhan milenial di Bali yang lebih gandrung dengan transaksi digital. BPD Bali meluncurkan aplikasi Balipay sebagai layanan uang elektronik berbasis aplikasi mobile server based yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja seperti pembayaran tiket destinasi wisata, pajak & retribusi daerah, kontribusi wisatawan, tagihan listrik (PLN), air rumah tangga (PDAM), telepon (Telkom) dan telepon seluler, E-Commerce, institusi pendidikan, dan tagihan lainnya.

BPD Bali juga konsisten menyalurkan dana CSR untuk membantu akselerasi kegiatan masyarakat di berbagai sektor seperti CSR untuk dana punia pura besakih, CSR untuk klaim asuransi 17.078 nelayan di Bali, CSR untuk ambulance, hingga CSR kursi roda untuk masyarakat sakit yang tidak mampu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper