Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Aceh Syariah meraih penghargaan The Best Performance Bank untuk kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan aset Rp15 Triliun sampai Rp30 Triliun dalam gelaran Bisnis Indonesia Financial Award 2022 atau BIFA 2022.
Bank Aceh Syariah secara individual meraup laba bersih tahun berjalan sebesar Rp183,28 miliar pada semester I/2022. Angka ini naik 6,66 persen dari periode yang sama pada tahun lalu, yakni Rp171,38 miliar.
Pertumbuhan laba utamanya ditopang oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang naik 9,53 persen dari Rp834,98 miliar menjadi Rp914,58 sebesar Rp914,58 miliar.
Sementara itu, total aset Bank Aceh Syariah tumbuh sebesar 2,84 dari Rp28,17 miliar pada 31 Desember 2021 menjadi Rp28,97 miliar pada 30 Juni 2022. Pertumbuhan pembiayaan bagi hasil naik 16 persen dari Rp2,35 triliun menjadi Rp3,04 triliun secara yoy.
Selain itu, Bank Aceh Syariah juga mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga mencapai Rp25,28 triliun. Angka ini naik 5,27 persen dari paruh pertama tahun lalu yakni sebesar Rp24,01 triliun.
Adapun BIFA 2022 merupakan merupakan metamorfosis dari acara tahunan Bisnis Banking Award (BIBA) yang sebelumnya hanya memberikan penghargaan kepada bank paling efisien dan memiliki kinerja terbaik, serta Bisnis Indonesia Insurance Award (BIIA) untuk asuransi.
Secara umum, seleksi penjurian BIFA 2022 terdiri dari dua tahap yaitu seleksi kuantitatif dan kualitatif. Untuk kuantitatif, nominasi penerima penghargaan di sektor perbankan, asuransi, dan multifinance yang lolos dari tahapan ini akan diajukan ke tahap kualitatif.
Adapun, penilaian untuk sektor perbankan dibagi menjadi dua kriteria, yaitu The Best Performance Bank dan The Most Efficient Bank. Dua kriteria ini terdiri atas 4 kategori penghargaan yakni untuk KBMI 4, KBMI 3, KBMI 2, KBMI 1, dan Bank Pembangunan Daerah.