Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN Syariah (BTPS) Raih Laba Rp1,3 Triliun per September 2022

Laba BTPN Syariah (BTPS) per September 2022 disokong oleh pertumbuhan pendapatan dan biaya dana yang terjaga.
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT BTPN Syariah Tbk. di Jakarta, Senin (13/1/2020). /Bisnis-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT BTPN Syariah Tbk. di Jakarta, Senin (13/1/2020). /Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS) melaporkan laba bersih per kuartal III/2022 senilai Rp1,3 triliun, naik 21,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Capaian ini disokong oleh pendatapan setelah distribusi bagi hasil yang tumbuh 18,8 persen yoy menjadi Rp3,7 triliun. 

Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan bahwa pertumbuhan BTPS hingga triwulan ketiga tahun ini belum optimal. Pasalnya ceruk yang dilayani adalah segmen yang terdampak hebat oleh pandemi Covid-19. 

"Secara income, laba rugi secara kuartal ke kuartal performanya cukup pulih, BTPS lebih baik. Dampaknya ke bottom line kita tumbuh sekitar 21 persen dibandingkan September tahun lalu," kata Fachmy, Jumat (21/10/2022).

Bila dirinci pendapatan dari penyaluran dana BTPS per September 2022 mencapai Rp3,9 triliun atau naik 15,4 persen yoy. Kemudian beban dari bagi hasil untuk pemilik dana investasi turun 20 persen yoy menjadi Rp247 miliar. 

Pertumbuhan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan beban bagi hasil mendorong rasio net interest (NI) naik 99 basis poin (bps) dibandingkan dengan kuartal III/2021, menjadi 27,28 persen.

Rasio profitabilitas bank pun ikut terkerek naik. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) dan tingkat pengembalian modal (return on equity/ROE) masing-masing naik menjadi 67 bps dan 94 bps, menjadi 11,53 persen dan 25,14 persen. 

Sementara itu pembiayaan BTPS naik 11,1 persen yoy menjadi Rp11,3 triliun. Pertumbuhan ini diikuti dengan kualitas aset yang terjaga. Rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing/NPF) gross turun 2 bps menjadi 2,36 persen. Akan tetapi NPF net naik 12 bps menjadi 0,13 persen. 

BTPS juga memastikan ketahanan bank terhadap risiko. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank per September 2022 pada level 48,8 persen. CAR adalah rasio kecukupan modal yang mana berguna bagi bank untuk menampung risiko kerugian yang mungkin dihadapi pada kemudian hari.

Adapun pada periode yang sama dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 11,6 persen yoy menjadi Rp11,9 triliun. Pertumbuhan dana ini membuat likuiditas bank melonggar tipis dari 96,04 persen menjadi 95,6 persen. 

Secara income, laba rugi secara kuartal ke kuartal performa cukup pulih, BTPS lebih baik, dampaknya ke bottom line kita tumbuh sekitar 21 persen, dibandingkan September tahun lalu, kenapa tumbuh kuat, Margin expanse, karena cof kita terjaga, jadi walau DPK tumbuh, tapi margin expanse turun, cof terjaga dengan baik. Sebelumnya, kalau diliha CASA kita juga bagus. Kita profit tax 1,3 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper