Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mencatatkan pendapatan bunga per September 2022 menembus Rp5 triliun, tepatnya Rp5,04 triliun.
Pendapatan bunga ini naik 3,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,86 triliun.
Dalam pengumuman di Harian Bisnis Indonesia hari ini, Rabu (26/10/2022), Bank Jateng juga mampu menekan beban bunga. Pos ini turun 27,17 persen menjadi Rp1,08 triliun dari sebelumnya Rp1,48 triliun.
Hasilnya pendapatan bunga bersih Bank Jateng naik menjadi Rp3,95 triliun dari sebelumnya Rp3,38 triliun.
Sementara dari pos beban, terjadi kenaikan pada beban operasional yakni dari Rp1,5 triliun menjadi Rp1,99 triliun. Sedangkan beban non operasional naik menjadi Rp27,8 miliar dari sebelumnya menyumbangkan pendapatan Rp2,9 miliar.
Hasilnya, laba bersih tahun berjalan Bank Jateng naik menjadi Rp1,5 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp1,23 triliun.
Saat yang sama, aset perusahaan naik dari Rp80,34 triliun menjadi Rp84,78 triliun.
Capain ini membuat modal inti tier 1 Bank Jateng naik menjadi Rp8,5 triliun dari sebelumnya Rp8,03 triliun. Pencapaian yang menempatkan Bank Jateng dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) II.
Dalam aturan terbaru, OJK mengelompokkan bank berdasarkan KBMI. Rinciannya, KBMI 1 memiliki modal inti sampai dengan Rp6 triliun, KBMI 2 punya modal inti Rp6 triliun - Rp14 triliun; KBMI 3 modal inti dari Rp14 triliun - Rp70 triliun, dan KBMI 4 modal intinya di atas Rp70 triliun.