Kuartal III/2022, Pendapatan Bunga Bersih BBYB Meroket 350,78 Persen

BNC menyalurkan kredit sebesar Rp8,9 triliun per September 2022, turut mendongkrak pendapatan bunga bersih emiten berkode saham BBYB
Foto: Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk. (BNC) - Tjandra Gunawan
Foto: Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk. (BNC) - Tjandra Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk. (BNC) telah menyalurkan kredit sebesar Rp8,9 triliun per September 2022, tumbuh 131,77 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut turut mendongkrak pendapatan bunga bersih emiten berkode saham BBYB tersebut.

Hasilnya pada sembilan bulan pertama 2022, pendapatan bunga bersih  BNC meroket 350,78 persen year on year (yoy), atau menjadi Rp1,08 triliun. Sementara itu, BBYB juga mencatatkan kenaikan Fee Based Income (FBI) sebesar 342,03 persen (yoy) menjadi Rp254,1 miliar.

Direktur Utama BNC, Tjandra Gunawan, mengatakan pertumbuhan FBI itu mencerminkan fitur-fitur yang dimiliki BNC di aplikasi mobile banking-nya semakin lengkap dan mendukung kebutuhan para nasabahnya. 

Sejak Kuartal I/2022, terjadi penurunan rugi bersih quarter to quarter (qtq), dari sebelumnya rugi bersih sebesar Rp416,7 miliar menjadi Rp194,6 miliar di Kuartal II/2022. Selanjutnya, kenaikan FBI dan pendapatan bunga bersih pada kuartal III/2022, membuat BNC membukukan laba sebesar Rp10,1 miliar per September 2022. Dengan demikian rugi bersih BNC pada September 2022 tergerus menjadi Rp601,2 miliar, dari Rp611,3 miliar di periode sebelumnya. BNC memperkirakan akhir tahun 2022 angka rugi bersih akan mengalami penurunan lebih jauh lagi.

Sedangkan untuk Rasio Beban Operasional, dibandingkan posisi September 2021, turun sebesar 17 persen, yaitu dari 147,9 persen menjadi 130,9 persen di September 2022. Penurunan beban operasional ini disebabkan juga oleh turunnya beban marketing sebesar 87% dibandingkan awal tahun 2022. Perlu juga untuk dicatat bahwa biaya operasional BNC sesungguhnya menjadi makin efisien jika dibandingkan dengan jumlah user BNC/neobank yang sudah menembus angka 20 juta users.

“Menuju usia yang hampir dua tahun sejak kehadiran aplikasi neobank, dan ditopang dengan kinerja positif yang berkelanjutan, BNC makin menunjukkan eksistensinya sebagai solusi bagi kebutuhan nasabah,” kata Tjandra, Rabu (2/11/2022).

Tjandra menambahkan perseroan berkomitmen untuk selalu memberikan layanan keuangan yang terbaik dengan terus menambah fitur-fitur dan produk-produk inovatif.

Di sisi lain, sebagai Bank Umum dan juga perusahaan terbuka, BNC juga berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti.

“Saat ini kami di tengah-tengah proses pelaksanaan Right Issue dan tentunya akan rampung di Kuartal IV tahun ini. Saya percaya bahwa semua pencapaian kami sejauh ini menjadi bukti nyata bahwa fundamental bisnis dan keuangan BNC makin kuat dari waktu ke waktu,” kata Tjandra.

Dari sisi aset, pada September 2022 Aset BNC telah mencapai Rp15,9 triliun atau naik sebesar 98,75 persen dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terjadi kenaikan sebesar 88,9 persen pada September 2022 menjadi Rp12,6 triliun, dibandingkan Rp6,67 triliun di posisi September 2021. 

Aplikasi neobank sendiri, baru dirilis oleh BNC pada akhir Maret 2021, dan sampai dengan akhir September 2022 sudah digunakan oleh sekitar 20 juta nasabah (user). BNC juga mulai merambah ke komunitas-komunitas pada 2022 ini. 

Selama kuartal III/2022, BNC berhasil menjangkau hingga lebih dari 5.000 anggota komunitas dari sekitar 250 komunitas di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini makin mengukuhkan komitmen BNC untuk terus menerus memperluas jangkauannya ke berbagai daerah di Indonesia. 

Hal tersebut dibuktikan dengan kolaborasi dan kerja sama yang dijalin dengan beragam komunitas, mulai dari komunitas lifestyle seperti fashion, otomotif, musik, mahasiswa, bahkan komunitas profesi seperti apoteker.

Sepanjang sembilan bulan pertama 2022 BNC juga telah bekerja sama lebih dari 25 partner melalui skema channeling. Salah satunya adalah channeling dengan Kopnus atau Koperasi Nusantara.

Koperasi Nusantara adalah koperasi yang melayani penyalur kredit untuk para Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). 

Tidak hanya kerja sama channeling, BNC juga memberikan kredit modal kerja ke beberapa perusahaan besar, salah satunya adalah Home Credit. Kedua pihak telah menandatangani nota kesepakatan kerja sama pada September lalu.

Dari sisi penetrasi, BNC tidak hanya fokus di Pulau Jawa. BNC telah merambah beberapa daerah lain, salah satunya Pulau Bali. Pada bulan yang sama BNC berkolaborasi dengan Ikatan Apoteker Indonesia untuk memberikan edukasi keuangan ke apoteker seluruh Indonesia, dalam rangkaian Bali Pharmacy Festival 2022 yang diselenggarakan pada akhir September.

Selain itu, sebelumnya BNC aktif mendukung berbagai acara komunitas kreatif dan mahasiswa, diantaranya pada Agustus lalu dengan menyelenggarakan acara Neo Keliling, rangkaian roadshow dari BNC dalam rangka memberikan edukasi terkait literasi keuangan, yang diselenggarakan di kota Palembang, Yogyakarta, dan Surabaya.

“Berkolaborasi dengan berbagai komunitas, menjadikan BNC lebih dekat kepada berbagai kalangan generasi, terutama generasi muda. Hal ini memungkinkan BNC untuk dapat mendengar langsung tentang aspirasi dan kebutuhan mereka terkait layanan keuangan, sehingga BNC dapat terus berinovasi dengan menyediakan layanan keuangan yang cepat, nyaman, dan mudah,” kata Tjandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper