Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandala Multifinance (MFIN) Incar Bisnis Motor Listrik

Mandala Multifinance tengah menjajaki pembiayaan motor listrik, saat ini perseroan dalam tahap finalisasi
Ilustrasi konvoi kendaraan listrik yang dilakukan PLN untuk menyosialisasikan penggunaan kendaraan listrik./Istimewa
Ilustrasi konvoi kendaraan listrik yang dilakukan PLN untuk menyosialisasikan penggunaan kendaraan listrik./Istimewa

Mandala Multifinance (MFIN) Incar Bisnis Motor Listrik

Untuk memperluas bisnis, MFIN tengah menjajaki kerjasama pembiayaan motor listrik. Christel mengatakan perseroan saat ini sudah dalam tahap finalisasi kerjasama dengan beberapa merk. Perseroan berharap pada kuartal I-2023 pihaknya sudah mulai mengumpulkan portofolio dari motor listrik.

“Secara mekanisme, bisnis pembiayaan motor listrik mirip dengan motor konvensional, kami perlu melakukan penyesuaian untuk hal-hal spesifik yang terkait dengan ekosistem industri dan produknya. Penyesuaian ini kami lakukan dengan komunikasi dan kerjasama yang intens dengan beberapa merek terkemuka,” ujar Christle.

Sebagaimana diketahui, pemerintah tengah menggenjot kendaraan listrik di dalam negeri, hal ini seiring dengan upaya pemerintah untuk mencapai target zero emisi pada tahun 2060.

Di sisi lain, Mandala Multifinance optimis mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan pada tahun 2022. Optimisme ini seiring dengan perekonomian Indonesia yang dipandang terus mengalami pemulihan. Meskipun sejumlah sentimen eksternal mempengaruhi perekonomian global dan nasional.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Johannes Loman optimistis penjualan sepeda motor di dalam negeri sepanjang tahun ini tumbuh hingga 8 persen dibandingkan dengan penjualan sepanjang tahun lalu.

Dia mengatakan bahwa penjualan sepeda motor sepanjang 2022 akan berkisar pada 5,1 juta–5,4 juta unit. Pada 2021, penjualan sepeda motor mencapai 5 juta unit.

Kinerja penjualan sepeda motor dari Januari sampai dengan September tahun ini tercatat sekitar 3,6 juta unit. “Lebih rendah 4 persen dari Januari–September tahun lalu,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa beberapa faktor menjadi pendorong penjualan sepeda motor nasional yang lebih besar dibandingkan dengan penjualan pada tahun lalu. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang terjaga.

Kedua, daya beli masyarakat yang terpelihara, dan terakhir yang membuat asosiasi optimistis dengan penjualan secara nasional dapat lebih besar sampai dengan akhir tahun adalah pasokan semikonduktor yang pulih.

Terkait dengan masalah semi konduktor yang dihadapi oleh anggota AISI, dia menyatakan telah pulih pada Agustus 2022, dan membuat pasar nasional sudah berada di sekitar 500.000 unit setiap bulan.

Pemulihan masalah semikonduktor membuat inden pemesanan kendaraan sepeda motor seharusnya tidak ada lagi.

Mengenai kemungkinan penjualan sepeda motor mencapai 7 juta unit pada 2023, dia belum memutuskan angka final target penjualan. Asosiasi akan melakukan pembahasan pada akhir tahun untuk memastikannya. “Yang pasti tumbuh,” katanya.

Dia menambahkan bahwa pasar motor nasional mampu tumbuh sebesar 38,5 persen menjadi 5 juta unit pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Asosiasi berusaha menjaga momentum pertumbuhan pasar kendaraan roda dua meskipun sempat terkendala kelangkaan semikonduktor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper