Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mempertahankan kinerja positif, tercatat hingga 30 September 2022 meraih perolehan laba tahun berjalan konsolidasian Rp 262,21 Miliar naik signifikan sebesar 15% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 228,79 Miliar.
“Di triwulan III tahun 2022 Tugu Insurance tetap menunjukkan kinerja positif baik dalam pencatatan produksi premi, pendapatan underwriting, pendapatan investasi hingga pendapatan usaha lainnya”, jelas Tatang Nurhidayat selaku Presiden Direktur Tugu Insurance. “Per September 2022 Tugu Insurance mencatatkan perolehan produksi Premi Bruto konsolidasian Rp 4,73 Triliun, naik 10% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 4,28 Triliun, diikuti dengan Pendapatan Underwriting Rp1,68 Triliun yang naik 9% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 1,54 Triliun. Pada periode ini lini bisnis asuransi kebakaran masih memberikan kontribusi produksi premi terbesar yakni Rp 1,76 Triliun naik 25% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,41 Triliun”, ucap Tatang.
“Adapun Pendapatan Investasi tercatat Rp 254,02 Miliar naik dibandingkan periode tahun lalu Rp 233,12 Miliar, serta didukung dengan perolehan Pendapatan Usaha Lainnya Rp 278,61 Miliar turut naik dibanding periode tahun lalu Rp 219,77 Miliar. Oleh karena itu, kami optimis kinerja positif ini dapat berlanjut hingga penutupan tahun 2022”, tambah Tatang.
Sementara nilai Aset perseroan tercatat Rp 20,85 Triliun turut mengalami pertumbuhan bila dibandingkan dengan periode 31 Desember 2021 sebesar Rp 20,19 Triliun, diikuti jumlah Ekuitas perseroan pun turut naik menjadi Rp 9,06 Triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,79 Triliun, Adapun indikator kesehatan atas kinerja Induk perusahaan dapat terlihat dari Rasio Likuiditas yang mencapai 168,58% dan Rasio Beban (Klaim, Usaha dan Komisi) terhadap Pendapatan Premi Neto sebesar 62,10% yang jauh lebih baik dari Industri yang sebesar 104,62%, serta saat ini Risk Based Capital (RBC) Tugu Insurance sebesar 408,44% jauh diatas ketentuan minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120%.