Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Banten (BEKS) Gelar RUPSLB Perubahan Direksi, KUB, dan Right Issue, Simak Jadwalnya!

Bank Banten yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Banten menyiapkan tiga skema dalam RUPSLB yang digelar 2 Desember 2022 mendatang untuk memenuhi modal.
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Banten di Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Banten di Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) mengumumkan akan melakukan perubahan direksi dan rencana aksi korporasi penambahan modal guna memburu tenggat miliki modal inti Rp3 triliun di akhir 2022 atau berubah status menjadi kelompok usaha bank (KUB). 

Dalam pengumuman agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diumumkan perusahaan hari ini, Senin (14/11/2022), Bank Banten mengagendakan empat mata acara dalam pertemuan pemegang saham pada 2 Desember 2022 mendatang itu. 

Perinciannya, agenda pertama dan kedua yakni izin menyelenggarakan right issue dan private placement. Sedangkan pada opsi ketiga, pemegang saham Bank Banten memasukkan agenda  pembentukan KUB sebagai alternatif agenda pertama dan kedua tidak dapat dieksekusi. 

"Sesuai POJK Nomor 12/POJK.03/2020 (POJK 12/2020,) Perseroan bermaksud untuk memintakan persetujuan dari para Pemegang Saham Perseroan terkait dengan rencana Pembentukan KUB guna kewajiban pemenuhan modal inti Perseroan," jelas direksi Bank Banten dalam penjelasan mata acara RUPSLB. 

Secara bersamaan, Bank Banten juga mengagendakan struktur manajemen yakni perubahan atau penegasan susunan anggota direksi dan komisaris yang sudah ada. "Perseroan bermaksud untuk memintakan persetujuan dari para Pemegang Saham Perseroan terkait dengan Perubahan dan/atau penetapan susunan anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris Perseroan," tertulis lebih lanjut dalam pengumuman.

Dalam pengumuman sebelumnya, BEKS berencana menambah modal dengan skema rights issue maksimal 30 miliar lembar, dan private placement 5,18 miliar lembar.

Saham seri C itu akan memiliki nominal Rp 50 per lembar. Jumlah rights issue itu setara dengan 58,42 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Saat ini, right issue belum menentukan harga pelaksanaan, namun dengan mengacu harga penutupan BEKS pada level terendah Rp 50, maka aksi korporasi ini berpotensi meraup dana Rp 1,5 triliun. Sedangkan dari private placement sebesar Rp250 miliar. Namun tentu besaran dana yang diraup sesuai harga pelaksanaan yang ditentukan. 

Sedangkan skema KUB dijalankan, maka BEKS tidak perlu lagi mencari tambah modal karena hanya diwajibkan memiliki modal inti Rp1 triliun namun kebijakan keuangan menginduk ke KUB. Saat ini bank umum yang menjadi induk KUB seperti Bank Jabar Banten (BJBR) dan Bank Mega. Bank Banten sendiri belum menyampaikan arah perusahaan jika opsi KUB yang dipilih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper