Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) menyediakan jaminan perlindungan terhadap kerusakan atau kerugian pada aktivitas maupun peralatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas serta energi lainnya baik di darat (onshore) maupun di laut (offshore), tercatat pada Triwulan III/2022 total perolehan atas dua lini bisnis ini secara konsolidasian telah mencapai Rp 683,64 Miliar naik sekitar 8,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 632,69 Miliar.
Lini bisnis asuransi energi ini sudah menjadi salah satu kekuatan Tugu Insurance dengan pengalaman 41 tahun. Pada prinsipnya produk asuransi offshore & onshore ditujukan untuk memberikan perlindungan kepada perusahaan-perusahaan dalam industry Migas untuk menanggung berbagai risiko utama terutama empat objek penting, yaitu harta benda di darat, harta benda di lepas pantai, pengendalian sumur, hingga rangka kapal dan mesin.
Syaiful Azhar selaku Direktur Teknik Tugu Insurance memaparkan bahwa produksi premi lini bisnis Offshore hingga akhir September 2022 telah mencapai Rp 494,31 Miliar, sedangkan lini bisnis Onshore hingga akhir September 2022 telah mencapai Rp 189,33 Miliar.
“Adapun hingga akhir September 2022 Tugu Insurance mencatatkan perolehan total produksi premi bruto konsolidasian Rp 4,73 Triliun, naik 10% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 4,28 Triliun” ucap Azhar.
Peningkatan premi ini salah satunya disebabkan oleh makin aktifnya kegiatan Migas secara nasional baik dari sisi demand dan supply sejalan dengan mulai bergeraknya roda perekonomian nasional setelah mulai mereda dan makin dapat terkontrolnya pandemi Covid-19.
“Adapun untuk klaim bruto lini bisnis Offshore hingga akhir September 2022 tercatat Rp 140,69 Miliar turun 5% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 148,35 Miliar, sedangkan klaim lini bisnis Onshore hingga akhir September 2022 mencapai Rp 16,94 Miliar turut turun 5% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 31,54 Miliar” tambah Azhar.
“Dan saat ini Risk Based Capital (RBC) Tugu Insurance sebesar 408,44% jauh diatas ketentuan minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120%, sehingga kami optimis terhadap tren kinerja perseroan hingga pennutupan tahun 2022”, tutup Azhar.