Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Laba Rp39,31 Triliun, Bos BRI (BBRI) Ungkap Target Bisnis ke Depan

BRI mematok pertumbuhan penyaluran kredit sepanjang 2022 sekitar 9 hingga 11 persen secara tahunan.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso dalam pemaparan kinerja semester pertama 2021 yang dilakukan secara virtual, Jumat (06/8/2021). /BRI
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso dalam pemaparan kinerja semester pertama 2021 yang dilakukan secara virtual, Jumat (06/8/2021). /BRI

Bisnis.com, JAKARTA – Kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dalam mendulang keuntungan akan terus dioptimalkan melalui neraca keuangan yang sehat, baik dalam bentuk penyaluran kredit maupun margin bunga bersih.

Sampai dengan kuartal III/2022, BRI telah memperoleh laba bersih sebesar Rp39,31 triliun. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 106,14 persen year-on-year (yoy). 

Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan bahwa raihan laba bersih perseroan dicapai berkat neraca keuangan yang sehat. Tecermin dari aset yang dibukukan BRI mencapai Rp1.684,60 triliun atau naik 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Aset-aset itu terutama dalam bentuk kredit yang diberikan kepada nasabah, di mana kami membukukan kredit Rp1.111,48 triliun atau tumbuh 7,9 persen dan 84,2 persen di antaranya disalurkan kepada UMKM,” ujarnya dalam siaran langsung televisi, Kamis (24/11/2022).

Dengan capaian tersebut, Sunarso menyampaikan bahwa penyaluran kredit dari emiten berkode saham BBRI ini ditargetkan mencapai 9–11 persen secara tahunan. Sementara itu, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) dipatok tumbuh 7,7 – 7,9 persen yoy.

Selain itu, BBRI juga membidik cost of credit (CoC) berada di kisaran 2,7 persen hingga 2,9 persen. Adapun perseroan juga berupaya semakin efisien, sehingga pertumbuhan overhead cost dipatok di rentang 6–8 persen.

“Demikian juga NPL [non-performing loan] akan kami kelola. Kami usahakan NPL maksimal 3 persen, maka guidance kami adalah 2,8 persen sampai 3 persen saja,” pungkas Sunarso.

Sebelumnya, Sunarso menyatakan bahwa BRI akan terus mendorong transformasi berkelanjutan yang telah dilakukan guna meraih efisiensi, sekaligus fokus menggarap sektor UMKM sebagai tulang punggung utama bisnis perseroan.

Upaya mempertahankan efisiensi tecermin dari porsi dana murah (current account saving account/CASA) yang telah mencapai 65,43 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) yang hingga kuartal III/2022 mencapai Rp1.139,77 triliun.

Meningkatnya proporsi CASA berdampak positif terhadap efisiensi perseroan, terlihat dari beban bunga yang turun 9,1 persen secara yoy. Selain itu, cost of fund atau biaya dana BRI secara konsolidasian berada pada level 1,94 persen atau terendah sepanjang sejarah perseroan.

“Sesungguhnya kunci dari capaian laba ini adalah kita berhasil mentransformasi liabilitas, sehingga bisa menurunkan biaya dana. Kedua adalah kita mentransformasi proses bisnis melalui digitalisasi, sehingga menurunkan biaya overhead,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper