Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Emiten Pembiayaan Lo Kheng Hong (CFIN), Hadapi Kenaikan Suku Bunga

Emiten pembiayaan Lo Kheng Hong, Clipan Finance Indonesia (CFIN), siapkan sejumlah strategi dalam menghadapi kenaikan suku bunga BI
Clipan Finance/www.clipan.co.id
Clipan Finance/www.clipan.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN), emiten pembiayaan yang sahamnya dimiliki investor Lo Kheng Hong, telah menyiapkan sejumlah langkah dalam menghadapi dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia

Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo menyampaikan bahwa langkah yang akan perseroan lakukan adalah memberikan sejumlah alternatif pembiayaan kepada para nasabah kami, khususnya untuk nasabah yang mencari pembiayaan baru. 

"Kami akan memberikan beberapa alternatif paket pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan Nasabah. Kami akan sesuaikan setelah ada hasil RDG BI. Kenaikan suku bunga akan dirasakan oleh nasabah yang mengambil pembiayaan baru,” ujar Harjanto kepada Bisnis, Kamis (22/12/2022).

Harjanto menambahkan bahwa untuk pembiayaan yang sudah berjalan, karena sifat bunga pembiayaan kendaraan adalah tetap (fixed), maka tidak akan berdampak terhadap nasabah yang sudah ada.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa potensi kenaikan suku bunga tersebut tidak akan mempengaruhi bisnis pembiayaan secara signifkan, khusunys perseroan selama kenaikannya tidak terlalu tinggi.

“Kami melihat sentimen ini tidak mempengaruhi bisnis pembiayaan secara signifikan. Namun, kenaikan suku bunga bisa mempengaruhi melandainya permintaan pembiayaan baru jika kenaikannya tinggi,” ujar Harjanto

Adapun dalam menghadapi kondisi tersebut, dia menyampaikan bahwa perseroan akan melihat terlebih dahulu psikologis pasar jika BI kembalik menaikkan suku bunga.

“Kami akan melihat situasi pasar terlebih dahulu, apakah kami akan menyesuaikan 100 persen sesuai kenaikan BI atau kami akan lakukan secara bertahap,” imbuhnya.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Desember 2022 memutuskan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 0,25 bps menjadi 5,5 persen.

Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper