Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BRI Life hingga Generali Blak-blakan Prospek Asuransi Jiwa 2023

BRI Life hingga Generali optimistis industri asuransi jiwa dapat mencatatkan pertumbuhan pada 2023 dengan sejumlah strategi yang telah disiapkan.
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Tahun 2023 dinilai menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pelaku industri asuransi jiwa di Indonesia. Namun demikian, sejumlah industri asuransi jiwa optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan dengan sejumlah strategi yang telah disiapkan.

PT Asuransi BRI Life atau BRI Life misalnya, anak perusahaan milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) itu menuturkan bahwa kondisi pasar modal dan perekonomian yang masih akan terus berfluktuasi memberikan tantangan tersendiri bagi industri asuransi jiwa untuk memastikan kualitas dan kecukupan aset guna memenuhi kewajiban di masa yang akan datang. 

“Kami sudah mempersiapkan produk-produk asuransi jiwa untuk memenuhi kebutuhan akan proteksi asuransi jiwa di setiap segmen di Bank BRI. Kami akan terus fokus mengembangkan produk proteksi dengan memanfaatkan expertise dari FWD sehingga strategic partner BRI di BRI Life,” kata Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila kepada Bisnis.com, Kamis (5/1/2023). 

Di samping itu, Iwan menyampaikan BRI Life juga akan terus mengembangkan produk unit-linked yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen pasar yang membutuhkan produk tersebut dan yang memahami mekanisme dari produk unit-linked. 

Adapun sampai dengan November 2022, gross written premium (GWP) dari produk unit-linked yang dimiliki BTI Life mencapai Rp1,99 triliun atau turun sebesar 6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Penurunan itu seiring dengan langkah perusahaan yang mengurangi ketergantungan pada produk ini secara bertahap, mengingat potensi dampak mis-selling dan juga kondisi pasar modal yang masih berfluktuasi. 

Namun demikian, BRI Life optimistis produk unit-linked masih bisa tumbuh pada 2023. Dalam hal ini, Iwan menyampaikan perusahaan melakukan segmentasi untuk nasabah yang tepat untuk mitigasi risiko produk unit-linked. 

“Dengan persiapan yang baik, kami yakin tahun 2023 akan menjadi tahun yang memberikan hasil yang baik bagi pertumbuhan BRI Life,” ujarnya. 

Sementara itu, perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia menyampaikan bahwa salah satu dampak positif pandemi adalah dengan meningkatnya indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. 

Chief Executive Officer (CEO) Generali Indonesia Edy Tuhirman menuturkan bahwa peningkatan kedua hal ini juga berdampak pada tercetaknya rekor baru penetrasi asuransi jiwa yakni sebesar 9,5 persen, sebagaimana data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia pada kuartal III/2022. 

“Salah satu indikator kebutuhan terhadap asuransi jiwa dan kesehatan ditunjukkan melalui klaim, di mana berdasarkan data klaim kesehatan secara keseluruhan meningkat sejak periode dimulainya pandemi,” ucap Edy. 

Sementara itu, khusus pada klaim individual, Edy menilai peningkatan klaim kesehatan cukup signifikan. Peningkatan ini menjadi indikator bahwa demand masyarakat terhadap asuransi masyarakat masih sangat tinggi.

Selain itu, faktor lain yang juga mungkin dapat mendorong demand terhadap asuransi adalah juga karena adanya isu resesi dan inflasi yang berdampak pada biaya kesehatan, sehingga penting bagi masyarakat untuk segera memiliki asuransi atau bagi yang sudah memiliki, untuk bisa meningkatkan proteksi. 

“Untuk terus menjawab tantangan dan menumbuhkan industri asuransi jiwa, diperlukan peran dari berbagai pihak bagi dari sisi pelaku bisnis, asosiasi maupun regulator untuk dapat menciptakan solusi dan iklim industri yang kondusif,” pungkasnya. 

Hingga kuartal III/2022, Generali Indonesia tercatat masih menunjukkan kinerja yang cukup baik, di mana perusahaan mampu membukukan perolehan premi sebesar lebih dari Rp2,2 triliun. 

Adapun untuk menghadapi tantangan 2023, Edy menuturkan Generali Indonesia juga telah menyiapkan strategi dari sisi produk sesuai dengan perkembangan kebutuhan proteksi di setiap segmen, baik konvensional maupun syariah. 

“Hal yang terpenting bagi kami adalah sebanyak mungkin masyarakat memiliki akses asuransi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper