Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BCA (BBCA) Lesu, John Kosasih Borong Rp495 Juta

Direktur BCA John Kosasih membeli saham BBCA pada level Rp8.250, atau saat turun 1,2 persen dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di Jakarta, Kamis (5/1/2023). /Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di Jakarta, Kamis (5/1/2023). /Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur PT Bank Central Asia Tbk. John Kosasih dilaporkan memborong 60.000 saham BBCA, Kamis (5/1/2023).

Pada saat transaksi berlangsung, saham BBCA tengah anjlok 1,20 persen pada level Rp8.250. Dengan demikian, John Kosasih diperkirakan merogoh kocek Rp495 juta untuk mempertebal portofolionya.

Mengutip keterbukaan informasi yang dibagikan BBCA pada Selasa (10/1/2023), jumlah kepemilikan saham John Kosasih dilaporkan tumbuh 21,29 persen.

"Jumlah saham sebelum transaksi yakni 221.765 lembar adapun jumlah saham setelah transaksi sebesar 281.765 lembar," jelas Raymon Yunarto selaku Corporate Secretary BBCA dikutip Kamis (12/1/2023).

Adapun, tujuan transaksi tersebut adalah kepentingan investasi dengan status kepemilikan langsung.

Sementara itu, dalam sepekan terakhir, kinerja saham BBCA memang terkoreksi sebesar 0,91 persen dengan rincian rentang harga terendah sempat menyentuh Rp8.000 dan tertingi Rp8.450.

Bahkan, level harga saham tertinggi dalam sepekan terakhir belum mampu mengimbangi kinerja harga saham BBCA yang pada akhir perdagangan 2022 Jumat (30/12/2022) ditutup masuk zona merah setelah turun 0,29 persen ke level Rp8.550.

Melemahnya saham BBCA, seiring dengan koreksi pada emiten bank jumbo lainnya. Salah satunya saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI yang dalam sepekan anjlok 6,36 persen.

Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI juga terkoreksi 3,02 persen dalam sepekan.

Bank lain, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN anjlok 6,39 persen ke level Rp1.245 pada Selasa (10/1/2023).

Alhasil, melorotnya saham big cap dalam beberapa waktu lalu tersebut turut mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam dua hari belakangan masuk zona merah menjadi 6.584 pada Rabu (11/1/2023), yang mana sektor keuangan menyumbang penurunan sebesar 5,45 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper