Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut BRI (BBRI) Sunarso Ungkap 4 Skenario Tetap Cuan pada 2023

PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. (BBRI) mengungkapkan terdapat empat skenario strategi yang disiapkan perusahaan agar tetap laba pada 2023.
Logo PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tampak di kawasan perkantoran Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Logo PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tampak di kawasan perkantoran Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyiapkan empat strategi untuk melewati periode 2023 yang memiliki peluang tumbuh namun berhadapan dengan resesi global. 

Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan resesi dan perlambatan ekonomi global, tensi geopolitik global serta disrupsi rantai pasok, tekanan inflasi yang masih tinggi, hingga sebaran kasus Covid-19 di China yang tercatat kembali meningkat menjadikan indeks ketidakpastian dan risiko perekonomian global berpeluang mengalami peningkatan.

Menjawab hal tersebut, Sunarso menyebut strategi yang diambil akan berbeda-beda sejalan dengan kondisi ekonomi yang berlangsung. Setidaknya Sunarso menyampaikan 4 matriks skenario yang akan melanda pasar perbankan pada 2023 ini.

Pada skenario pertama, Sunarso menjelaskan strategi yang akan diambil apabila kondisi ekonomi pulih tetapi inflasi naik dan kualitas pinjaman memburuk.

"Apa yang harus dilakukan perbankan? Pertama, mempercepat proses write-offs dan kedua adalah mempertahankan coverage ratio yang tinggi, itulah yang nanti bisa dipahami bahwa perbankan rata-rata masih menumpuk cadangan supaya bantalannya nanti jadi mulus menghadapi terjadinya pemburukan," jelasnya dalam perbankan outlook yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuang (OJK), Selasa, (17/1/2023). 

Adapun, dua strategi lainnya yakni dengan memacu pertumbuhan secara selektif, mengatur loan portfolio guideline (LPG) menjadi "moderate" dn melakukan pemantauan kualitas pinjaman yang intensif.

Skenario selanjutnya, apabila kondisi terus membaik yang ditandai dengan pemulihan ekonomi, inflasi terkendali dan kualitas pinjaman perbankan meningkat, maka perseroan dialporkan akan tetap mempercepat proses write-offs yang akan dibarengi dengan pelonggaran coverage ratio dan LPG.

"Jadi kalau sudah pulih kita baru menurunkan cadangan karena kondisinya baik semua maka cadangan baru bisa turunkan," tambah Sunarso.

Skenario ketiga, apabila ekonomi tetap stagnan namun inflasi terkendali dan kualitas pinjaman membaik, strategi yang akan diambil diantaranya dengan mempertimbangkan pertumbuhan secara selektif, mempertahankan coverage ratio tetap tinggi dan memantau kualitas pinjaman secara berkesinambungan.

Terakhir skenario terburuk atau keempat, apabila ekonomi ke depan tetap stagnan dan diperparah oleh inflasi naik hingga kualitas pinjaman memburuk, BBRI akan mempertimbangkan pertumbuhan terbatas dengan melakukan pengaturan LPD yang sangat ketat, mempertahankan coverage ratio yang tinggi hingga pemantauan kualitas pinjaman yang intensif.

"jadi bagaimana situasi global, bagaimana situasi makro hingga situasi perbankan tantanganna seperti apa nantinya [akan] kita respon pakai empat simulasi kondisi ekonomi yang tadi itu," pungkas Sunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper