Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis masalah yang melanda sejumlah perusahaan asuransi dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan keyakinan tersebut di hadapan Presiden Joko Widodo dalam acara Peremuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 pada Senin (6/2/2023).
Keyakinan pengawas sektor keuangan untuk segera menuntaskan masalah di sejumlah perusahaan asuransi seperti Asabri, Bumiputera, hingga Wanaartha tersebut menjadi berita di Bisnis.com yang paling banyak dibaca pada Senin (6/2/2023).
Selain itu, ada pula berita mengenai penutupan Warunk Upnormal dan margin bunga bank di Indonesia yang disebut tertinggi di dunia. Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di Bisnis.com pada Senin (6/2/2023):
1. Janji Bos OJK di Depan Jokowi: Masalah Asuransi Jiwa Tuntas Sebentar Lagi
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar optimistis penyelesaiaan perusahaan asuransi jiwa bermasalah akan segera terselesaikan dalam waktu dekat.
Baca Juga
Hal itu disampaikan Mahendra di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara bertajuk Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin (6/2/2023).
Mahendra menyampaikan bahwa kinerja intermediasi di sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), yaitu berupa premi asuransi umum dan reasuransi mengalami pertumbuhan sebesar 13,9 persen mencapai Rp119 triliun pada 2022. Sementara itu, premi asuransi jiwa terpantau mengalami kontraksi hingga 7,8 persen.
2. Warunk Upnormal Nasibmu Kini, Sepi hingga Banyak Gerai Tutup
Warunk Upnormal menutup sejumlah gerainya yang ada di Indonesia. Penutupan sejumlah gerai tersebut menjadi ramai diperbincangkan oleh warganet di Twitter.
Saat ditelusuri, kabar tersebut berawal dari sebuah video akun Youtube dengan nama Adam Vestrea yang membahas alasan banyak gerai Warunk Upnormal yang bangkrut dari sudut pandangnya.
Unggahan tersebut kemudian dibagikan oleh seorang netizen ke akun Twitter @FOODFESS2. “Kalian pernah makan di warunk upnormal gak fess? Gimana menurut kalian??” tulis akun tersebut dikutip Senin (6/2/2023).
3. OJK Jawab Jokowi soal NIM Bunga Bank RI Tertinggi di Dunia
Marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan di Indonesia menjadi sorotan Presiden Joko Widodo hingga DPR RI karena dinilai terlalu tinggi mendapat respon dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa memang NIM perbankan menjadi perhatian, bahkan sampai ke telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada concern agar jangan sampai tingkat suku bunga tinggi menghambat bisnis, jadi [kredit dari bank] tidak membantu sektor tertentu seperti UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah]," ujarnya dalam konferensi pers pertemuan tahunan industri jasa keuangan (PTIJK) 2023 pada Senin (6/2/2023).
4. Sentil Margin Bank, Jokowi: Tinggi Banget, Tertinggi di Dunia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa net interest margin atau NIM perbankan mencapai 4,4 persen pada 2022. Menurutnya, angka NIM tersebut merupakan yang tertinggi di dunia.
"Tadi sebelum masuk ke sini, saya tanya ke Pak Ketua OJK [Otoritas Jasa Keuangan], NIM-nya berapa sih? Dijawab 4,4 persen. Tinggi banget, ini mungkin tertinggi di dunia," ujarnya dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022, dikutip dari siaran YouTube Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (6/2/2023).
Menurut Kepala Negara, indikator capaian pertumbuhan industri jasa keuangan umumnya tercatat cukup tinggi. Hal itu terlihat dari pertumbuhan kredit sebesar 11,3 persen di 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
5. Nilai Tukar Rupah terhadap Dolar AS 6 Februari 2023
Laju nilai tukar rupiah diprediksi akan diwarnai oleh sentimen pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal IV/2022. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai sentimen Bank Sentral AS Federal Reserve yang memudar di sesi perdagangan Asia membuat mayoritas mata uang Asia bergerak sideways pada akhir perdagangan pekan lalu.
Rupiah diperdagangkan melemah sebesar Rp14.893 per dolar AS. Dolar AS sempat terapresiasi secara luas terhadap mata uang G-10 setelah data ekonomi AS, terutama pasar tenaga kerja, tercatat lebih kuat dari perkiraan pada Jumat. Nonfarm Payroll (NFP) AS naik menjadi 517.000 dari sebelumnya 260.000, jauh lebih tinggi dari ekspektasi 188.000.