Bisnis.com JAKARTA – Ekonom meramal Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Februari 2023.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan dikarenakan laju inflasi yang terkendali hingga Januari 2023.
Secara tahunan, inflasi Indonesia pada Januari 2023 tercatat sebesar 5,28 persen, melandai dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 5,51 persen.
“BI diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI7DRR di level 5,75 persen, mempertimbangkan ekspektasi inflasi yang terus melandai dan akan berada dalam kisaran 3-4 persen pada akhir tahun ini,” katanya kepada Bisnis, Rabu (15/2/2023).
Di samping laju inflasi yang terjaga, Josua mengatakan nilai tukar rupiah pada awal tahun ini juga cenderung stabil, terutama ditopang oleh peningkatan cadangan devisa pada awal Januari 2023, serta transaksi berjalan yang berpotensi surplus pada 2022.
Senada dengan Josua, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz juga memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini.
“Kami perkirakan akan ditahan dulu bulan ini, seiring dengan inflasi inti yang rendah, serta tekanan terhadap rupiah yang mereda di tengah inflasi Amerika Serikat yang turun,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa BI memandang kenaikan suku bunga sebesar 225 basis poin sejak 2022 lalu, memadai untuk menurunkan laju inflasi ke sasarannya.
Kenaikan suku bunga yang lebih ketat hingga sebesar 225 basis poin diarahkan untuk segera menurunkan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
BI pun memastikan tingkat inflasi inti akan berada di bawah 4 persen pada semester I/2023, sementara inflasi umum akan berada di bawah 4 persen pada semester II/2023.
“Pada RDG [Rapat Dewan Gubernur] kemarin [Januari 2023] sudah jelas, bahwa kenaikan 225 basis poin ini memadai, jelas sekali, tidak ada kata-kata yang lebih transparan dengan arah kebijakan ini, forward guidance-nya jelas,” kata Perry.